Saat lihat-lihat status teman di fb aku menemukan status salah satu temanku yang sangat menyentuh dan membuatku sedikit terhenyak dengan pernyataannya. Beliau menulis : “Banyak orang yang memandang sebelah mata pekerjaan ibu rumah tangga. Padahal berawal dari sini lah generasi hebat dan berkualitas itu dibentuk.”
Mmmm... sedikit berpikir saya sebagai ibu rumah tangga yang juga harus bekerja di luar rumah yang insya Allah diniatkan juga untuk mencerdaskan anak bangsa tapi kok rasanya pekerjaan di rumah tangga tidak ada habis-habisnya. Setelah masak, beres-beres rumah, lanjut mencuci baju, kemudian menyetrika, dan lain sebagainya yang nampaknya baru berhenti kalau semua anggota keluarga kita sudah tidur. Hehe... Kadang terasa lelah karena harus membagi waktu dan pikiran ini dengan dua pekerjaan yang berbeda tempat.
Tapi setelah kubaca buku Ibu RT Profesional karangan Lizsa Anggraeni ini mata hatiku semakin terbuka bahwa ternyata ada hal yang indah dibalik rasa lelah kita – yaitu syurga...
Artikel kita kali ini, kami akan tengahkan kisah kasih perjalanan seorang Ibu Rumah Tangga yang sangat menakjubkan. Chek it out ya...
Menjadi ibu rumah tangga identik dengan pengangguran. Profesi ini sama sekali tidak mentereng, bahkan terkesan kampungan dan tidak menuntut keahlian apapun. Sungguh menyedihkan!
Dunia memaksa kita untuk setuju bahwa wanita yang baik adalah wanita yang bekerja mencari uang! Sehingga peran ibu rumah tangga dinihilkan. Mereka berbondong-bondong melamar pekerjaan di luar rumah. Imbasnya, pendidikan anak terbengkalai, curahan kasih sayang hilang tak tentu rimbanya. Ibu mereka memenuhi pabrik-pabrik dan perusahaan mengejar karier sebagai sebuah prestasi kebanggaan.
Apa yang menjadi peran wanita yang sesungguhnya...
1. Menurut Daz Eva Prinzip : Jerman
Intinya prinsip yang diusung oleh seorang pembawa acara televisi terkenal yang bernama Eva Herman ini menganggap bahwa sebagai seorang wanita, maka mereka harus kembali ke rumah dan menikmati peran sebagai istri serta ibu.
2. Prinsip Ryousai Kenbo : Jepang
Untuk mewujudkan keluarga yang harminis maka wanita Jepang memegang teguh prinsip ini yang artinya istri yang baik ibu yang bijaksana. Dengan memegang prinsip ini wanita jepang yang sudah berkomitmen untuk menikah maka akan akan berkomitmen juga menjalankan ini
3. Prinsip islam
Islam sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita, bukan hanya sekedar seseorang pengkap kaum lelaki namun wanita adalah zaujah muthi’ah (istri yang taat dan penyayang), ummu madrasah (ibu pendidik), dan mar’ah sholihah (wanita sholihah). Jelaslah dengan prinsip ini maka begitu tinggi Allah menempatkan seorang wanita sebagai seseorang yang sangat spesial dan istimewa.
Dengan demikian jelaslah bahwa menjadi seorang wanita adalah takdir kita namun menjadi seorang istri dan ibu adalah pilihan yang harus menjadi pilihan utama kita. Karena dari kita lah akan lahir generasi penerus bangsa yang hebat, kuat, sehat, dan bersemangat yang akan menjadikan kehidupan kita kelak menjadi lebih bahagia.
Ingin lebih tau mengenai bagaimana menjadi ibu hebat dan penuh manfaat, kunjungi kami di www.ideanakhebat.com
No comments:
Post a Comment