Apa yang biasa Anda lakukan jika anak marah??
- Ikut marah juga
- Beristighfar sebanyak-banyaknya dan sekeras-kerasnya ^_^
- Atau mungkin malah nangis karena takut
Mmmm... pusing juga ya mengatasi anak yang marah atau marah-marah baik itu ada alasan ataupun tidak pasti yang ada buat kita semakin bingung.
Nah, kali ini kami akan berikan solusi buat bunda yang kebingungan saat anak kita marah dan tidak bisa dihentikan. Simak yuk...
Marah biasanya tampil berupa reaksi terhadap frustasi, sakit hati dan merasa terancam. Pada umunya frustasi atau keinginan yang tidak terpenuhi merupakan hal yang paling sering menimbulkan kemarahan pada anak. Terutama bagi anak-anak, penyebab munculnya marah adalah anak terhambat melakukan sesuatu, hambatan bisa berasal dari dirinya sendiri (ketidakmampuan) atau bisa juga dari orang lain (larangan), perasaan tidak nyaman, mainan miliknya direbut oleh orang lain.
Reaksi marah pada anak sangat beragam, namun yang sangat sering ditampilkan anak adalah kemarahan yang bersifat impulsive (agrsesi), tindakan yang langsung ditujukan pada orang lain atau objek lain. Bisa berupa reaksi fisik atau verbal, bisa tempertantrum, mengigit, menendang dan lain-lain. Bisa juga marah yang tertahan dan dikendalikan maka reaksi yang dimunculkan berupa menarik diri atau bersikap masa bodoh.
Menekan dan menyimpan marah dapat menyebabkan masalah yang bisa jadi lebih berbahaya. Namun seiring usia perkembangana anak, maka anak akan dapat mengendalikan dirinya, dengan cara mengontrol dan melampiaskan pada cara yang tepat dan produktif. Hal yang wajar dan biasa ketika anak pra-sekolah mengekspresikan dirinya dengan cara marah sebagai tanda mencurahkan gejolak jiwanya sebagai protes terhadap perilaku atau sesuatu yang tidak dapat diterimanya.
Berikut tips mengatasi marah pada anak:
- Bantulah anak mengendalikan emosinya saat Anda mengajarkan cara-cara yang bisa diterima untuk mengemukan amarah.
- Pada balita dan anak pra-sekolah, Anda bisa mengatakan pada anak Anda bahwa perasaannya sah-sah saja
- Anak pra-sekolah yang berpikir tentang hal-hal sihir akan khawatir bahwa pikiran jelek tentang seseorang akan menjadi kenyataan setelah marah berlalu, berikan pelukan hangat sehingga anak dapat mengatasi kemarahannya.
- Dengan anak yang lebih tua, katakan “Mamah tidak mau bicara denganmu ketika kamu berteriak atau bersumpah serapah” cara ini akan memberi contoh yang baik dalam mengekspresikan emosi.
- Hitunglah sampai sepuluh dan katakanlah, mengapa kamu sangat marah sambil ketuk-ketuk dahi-tulang tengkorak pipi-hidung-dagu-bahu-dada dengan menggunakan jari telunjuk kanan masing-masing 10 hitungan.
- Menetralkan marah dan menyegerakan berdiskusi bersama anak.
- Buatlah pertemuan keluarga dan revisilah peraturan rumah yang dapat membuat anak marah dan frustasi karena peraturan tersebut.
- Sebaiknya juga berdiam diri atau berpindah tempat ketika sedang marah.
- Latihlah dengan sabar apa yang anda ajarkan pada anak.
- Jika anak marah, berikan pada diri anda waktu istirahat.
- Tetap tenang dan tidak menuruti keinginan anak, jika Anda ingin memberikan nasihat lakukan ketika anak sudah tenang.
- Cobalah untuk menjadi sportif ketika mengatur perilaku anak.
Nah, mudah-mudahan bisa membantu ya bunda... Buat bunda yang masih bingung dengan permasalahan lainnya seputar pendidikan anak simak terus artikel-artikel menarik di www.ideanakhebat.com ya ^_^
No comments:
Post a Comment