Social Icons

Apr 24, 2012

Sekolah Mahal Tak Selalu Menjamin Pendidikan Berkualitas

Hai Anak Hebat yang ada di Indonesia, mari kita saksikan betapa susahnya pendidikan di Indonesia ini...

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengungkapkan, saat ini masih banyak anak Indonesia yang belum mengenyam pendidikan. Faktor utamanya adalah kesulitan ekonomi dan tingginya biaya pendidikan. 

Menurut dia, maraknya komersialisasi pendidikan salah satunya adalah akibat paradigma orang tua yang keliru dalam memandang pendidikan. "Seolah-olah sekolah yang mahal sudah pasti bagus," katanya dalam diskusi "Hak Pendidikan untuk Anak" di Kantor Dirjen Perlindungan HAM Departemen Hukum dan HAM, Jakarta Kamis. 

Tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, Sylviana Murni, pengamat pendidikan Darmaningtyas serta Abdurrahman Suhaimi anggota Komisi E DPRD DKI. Hadir pula, berbagai perwakilan dari Komnas HAM dan Dirjen Perlindungan HAM. 

Berdasarkan catatan Komnas PA, pada tahun 2004 sebanyak 283.990 dari 21.678.643 anak buta aksara. Sedangkan persentase anak yang tidak memperoleh pendidikan sebanyak 5,50 persen untuk SMP, 67,68 persen SLTA, dan 72,65 persen untuk pendidikan anak usia dini. 

Adapun data anak yang putus sekolah pada 2002 dari SD-SLTA berturut-turut 1,45 persen, 2,27 persen dan 2,48 persen. Belum lagi, anak yang berada di daerah konflik dan dalam perlindungan khusus. 

Oleh karena itu, Presiden mencanangkan program pendidikan untuk semua pada peringatan Hari Anak Nasional yang 23 Juli yang lalu. Harapannya, pada tahun 2015 tidak ada lagi anak yang putus sekolah.

Apr 21, 2012

ITB sediakan 800 kursi untuk mahasiswa miskin ( anak hebat )




Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB) pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012 mengalokasikan sekitar 800 kursi untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Alokasi itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 700 orang.

"Tadinya kan 20 persen atau 700 orang, tapi sekarang saya diminta untuk menerima sekitar 800 mahasiswa tidak mampu," kata Rektor ITB Akhmaloka di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/4).

Menurut dia, ITB melakukan metode penjaringan mahasiswa dari keluarga tidak mampu melalui jalur undangan pada proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Para calon mahasiswa itu juga ada yang mendaftar melalui program bidik misi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kemendikbud pada 2012 secara nasional meluncurkan 30 ribu paket beasiswa dalam Program Bidik Misi bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi untuk belajar di perguruan tinggi negeri. Paket beasiswa itu terdiri atas biaya kuliah sebesar Rp6 juta per semester selama empat tahun dan biaya hidup sebesar Rp600 ribu per bulan.

Selain dua jalur tersebut, Akhmaloka menjelaskan, mahasiswa dari keluarga tidak mampu juga bisa memperoleh beasiswa penuh yang disediakan oleh ITB. "Kami juga ada beasiswa full dari ITB," ujarnya.

Menurut dia, saat ini ITB telah menyebar undangan ke sekitar 1.900 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia untuk menjaring calon mahasiswa dari jalur undangan. Sedangkan sekitar 20 persen dari sekitar 3.300 kursi yang disediakan oleh ITB akan diisi oleh calon mahasiswa dari jalur ujian tertulis.

sumber : http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/04/21/88704/ITB-Sediakan-800-Kursi-untuk-Mahasiswa-Miskin/3

Apr 20, 2012


Sejuta Motivasi Anak Negeri (SMAN)
Adalah kegiatan berbagi motivasi dan optimisme demi masa depan gemilang yang diberikan kepada
anak-anak Indonesia khususnya yang memiliki latar belakang keterbatasan ekonomi .
1.Tujuan Program
-Melatih keberanian  untuk bercita-cita besar dalam hidup.
-Melatih mental dan kemampuan  berusaha bersungguh-sungguh untuk meraih cita-cita.
-Melatih kepercayaan diri untuk melawan keterbatasan diri demi meraih cita-cita.
-Melatih akhlak positif anak terhadap lingkungan teman, keluarga dan masyarakat.
-Melatih kepeduliaan berbagi karya terbaik anak-anak untuk bangsanya kelak di masa
2.Profil Output
Anak-anak Indonesia yang bersemangat untuk belajar, berusaha keras meraih prestasi terbaik
yang menjadi karya kebanggaan untuk bangsa.
3.Peserta Program
Anak-anak dan remaja remaja Indonesia khususnya yang memiliki keterbatasan ekonomi keluarga
(yatim dan duafa).
4.Bentuk Kegiatan
-Training Motivasi Belajar
-Outbound Motivation
-Life Teens Success Story
-Aksi Asah Percaya Diri Anak
-Berbagi kasih sayang dan kebersamaan
-Kegiatan pembinaan akhlak dan keagamaan


bagi yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini silahkan hubungi kami di :
http://www.ideanakhebat.com/2012/01/kontak-kami.html

Taufiq Effendi: "Tuna Netra Sang Pemimpi, Pemimpin, Wiraswasta, Peraih 8 Beasiswa Luar Negeri!"

Guru Tunanetra | Pemenang 8 Beasiswa Luar Negeri | Motivator Publik | Konsultan Pendidikan
Bismillah, sahabat AHa (Anak Hebat) kita kenalan yuu sama orang ini... dia orang tuna netra tapi ia bisa memaksmalkan potensi nya sampai dia bisa mengikuti jenjang pendidikannya sampai S3 di luar negeri...

Yuk anak hebat, kita lagsung aja... :)

Hari ini aku bergembira. Aku sedang di kantor dan sedang membuka akun emailku. Tiba-tiba, Mas Andi Arsana, dosen UGM yang sedang merampungkan PhD-nya di University of Wollongong Australia, seorang yang tulus memberikan semangat dan dukungan untuk menggapai sukses, baru saja mengirim sebuah email. Beliau menawariku untuk mengirimkan tulisan pengalaman perjuangan hidupku hingga akhirnya aku berhasil memperoleh beasiswa luar negeri. Beliau sampaikan juga bahwa tulisan tersebut akan dimuat di dalam sebuah buku bersama dengan tulisan dari kontributor lain dan akan didistribusikan untuk memotivasi masyarakat Indonesia

Aku senang dan aku bahagia. Aku ingin kelompok masyarakat yang diberikan ujian hidup sama sepertiku dapat segera bangkit dari keterpurukan dan kembali menapaki anak tangga kesuksesan. Aku ingin masyarakat yang tidak mengalami ujian hidup yang aku alami dapat membantu memperluas penyebaran informasi ini dan memiliki sikap yang lebih positif dan membangun terhadap kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus. Aku segera membalas emailnya dan mulai mengingat-ingat lembaran-lembaran perjuangan hidupku yang pelik dan penuh dengan air mata hingga akhirnya aku berhasil memenangkan delapan beasiswa luar negeri. Aku mulai kisahku dengan masa-masa paling sulit dalam hidupku.

Tiga tahun telah berlalu. Makin hari aku makin gila. Beberapa kali menjalani operasi menyambungkan syaraf mata dan menjahit retina tak juga membuahkan hasil. Beraneka ragam pengobatan alternatif dari berbagai negara tak juga mengembalikan penglihatanku. Setiap hari aku mencoba menghibur diri. Aku berpura-pura melakukan rutinitasku sebelum penglihatanku hilang. Aku bangun pagi, mandi, sholat subuh, mengenakan seragam sekolah, memakai sepatu, mencium tangan kedua orangtuaku untuk pamit ke sekolah. Namun, aku melangkah ke depan rumah dan masuk ke kamar dan menghambur ke atas ranjang dengan banjir air mata. Tiap malam aku tak bisa memejamkan mata. Aku berbicara sendiri seolah-olah sedang konsultasi dengan banyak ahli mata. Aku terpisah dengan dunia luar dan terpuruk. Aku terputus dengan sorak-sorai kegembiraan masa remaja. Hari-hari terasa berlalu begitu lambat. Aku sesak, aku frustrasi, aku ingin bisa melihat lagi, aku ingin bersekolah lagi.


Kedua orang tuaku pun ikut mengalami depresi, terutama ayahku. Setiap hari beliau pulang mengajar, tatapannya kosong. Beliau masuk kamar, berbaring, dan termenung memandang langit-langit rumah. Beliau terus membuka matanya dan tak bergeming hingga adzan Isya berkumandang. Beliau tertekan, beliau ditempa ujian hidup yang pelik. Anak bungsunya tak bisa melihat lagi.Pinjaman Bank DKI untuk biaya kuliah kedua kakakku di UI habis untuk membiayai pengobatanku. Aku tak juga sembuh. Kedua kakakku butuh biaya. Ayah tak mampu membayar cicilan hutang bank dan beliau masih harus mencari uang untuk kuliah dan biaya hidup kedua kakakku yang tinggal di dekat kampus. Ayahku tertekan.

Keceriaan ibuku tercinta pun seperti sirna lenyap begitu saja. Beliau sering terlihat murung. Beliau sering membisu, tak banyak berkata-kata. Isakan tangis dari kerongkongannya terdengar tiap kali beliau sholat. Linangan air mata beliau selalu membasahi mukena dan sajadahnya. Beliau belum sanggup menerima kenyataan bahwa anak bungsunya harus menjalani sisa kehidupannya tanpa penglihatan. Beliau belum yakin aku akan sanggup dengan ujian hidup seperti ini. Namun beliau berusaha untuk tetap tegar. Dengan lembut dan penuh kasih sayang, beliau mengurusku, mengantarku menjalani berbagai pengobatan dan terus menyemangatiku untuk terus berdoa agar aku sembuh.

Hampir setiap detik aku menyaksikan kedua orang tuaku dirundung pedih tak berkesudahan. Aku kumpulkan semangat. Aku bangun mimpi. Aku satukan kembali cita-citaku yang telah sirna. Aku mencoba bangkit. Aku tak ingin terus terpuruk. Namun, aku dan kedua orang tuaku tak tahu harus berbuat apa. Aku kembali terkulai. Aku ambruk, aku terpuruk di dalam ruang gelap.

Cahaya kehidupanku mulai menyala ketika aku dan kedua orang tuaku mendengar informasi dari seorang ibu yang sedang rawat jalan di bagian mata RSCM. Ibu ini bercerita bahwa keponakannya adalah seorang tunanetra. Dan dia berkuliah di UNPAD. Dia juga bisa memanfaatkan teknologi. Seketika itu pipiku terasa hangat dilalui butiran air mata yang jatuh dari sudut kedua mataku. Aku bersyukur. Aku bahagia karena aku merasa Allah tidak pernah melupakanku. Kedua mata ibu dan ayahku juga berkaca-kaca. Mereka bersyukur karena akhirnya ada jalan terang untuk anak bungsunya kembali memulai lembaran hidup baru dengan semangat baru.

Di tahun ke empat, kedua orangtuaku berupaya untuk menyekolahkanku kembali. Atas saran dari Yayasan Mitra Netra, mereka membawaku ke Tan Miyat, sebuah asrama tunanetra di komplek Departemen Sosial dekat Bulak Kapal Bekasi Timur. Karena asrama ini hanya memiliki SD, SMP dan sekolah keterampilan pijat, mereka mendaftarkan aku ke SMA YPI 45 Bekasi untuk melanjutkan sekolahku yang sempat terputus selama beberapa tahun. SMA YPI 45 telah secara rutin menjadi sekolah inklusi yang sangat ramah terhadap tunanetra. Aku diterima dengan baik dan cukup diperhatikan. Aku tinggal di asrama Tan Miyat tetapi aku bersekolah berintegrasi dengan siswa berpenglihatan normal di SMA YPI 45 di luar asrama. Lalu, aku belajar Braille, menyelami kehidupan baru dengan status baru sebagai seorang tunanetra dan menimba ilmu serta belajar nilai-nilai kehidupan yang tidak kurasakan sewaktu masih melihat.

Aku sungguh-sungguh membangun mimpi-mimpi besar. Aku yakin mimpi yang akan menentukan masa depanku. Jika aku hanya bermimpi untuk menjadi seorang pemijat, maka aku pun akan menjadi seorang pemijat. Aku hanya kan berusaha untuk mendalami ilmu pijat dan bahkan mungkin aku hanya kan berdoa untuk mendapatkan pasien banyak tiap hari dan memberikan uang tips yang lumayan. Aku tidak puas. Aku ingin melihat kedua orangtuaku bangga. Aku ingin menyaksikan kedua orangtuaku bercerita dengan bangga kepada orang lain tentang prestasi-prestasiku. Aku ingin hari-hari frustrasi mereka selama beberapa tahun terbayar dengan rasa bangga dan kebahagiaan. Aku ingin air mata pedih mereka terbayar dengan air mata syukur dan bahagia.

Di hari pertama aku melangkahkan kaki memasuki asrama Tan Miyat bersama kedua orangtuaku, aku putuskan untuk membunyikan mimpi besarku.

“Bu, Taufiq pengen keliling dunia” kataku singkat dan tegas kepada ibuku. Ibu kaget bagai disengat serangga berbahaya. Ibu tersentak. Setelah beberapa saat, beliau menjawab, “Baru mulai bisa sekolah lagi udah kepengen yang macem-macem. Kalo punya mimpi gak usah terlalu tinggi, takut stress.”

Aku tersenyum kecil dan terdiam tak membantah. Tetapi, jauh di dalam relung hatiku keinginan berkeliling dunia telah terpatri dengan kokoh sesaat sebelum aku berbicara. Mimpi besar inilah yang akan menuntun doaku, menuntun langkahku, memecut usahaku dan melemparkan diriku melayang membagikan ilmuku kepada manusia lain di penjuru dunia kelak.

Masa depan masih suram. Tiga tahun bersekolah di SMA YPI 45 belum membantuku melihat cahaya terang. Aku telah berjuang susah payah dengan air mata dan keringat mengukir prestasi walaupun memiliki keterbatasan fisik. Aku menangis terisak-isak sembari mencium tangan guru-guruku saat acara perpisahan. Aku menangis karena aku tak tahu masa depan seperti apa yang akan kujalani. Walaupun aku berada di urutan ketiga dari kurang lebih 240 murid jurusan IPA, aku belum melihat jalan terang untuk mewujudkan mimpi besarku. Sementara teman-teman berbahagia menantikan masa-masa kuliah, kedua orangtuaku memintaku sekolah keterampilan pijat, tidak kuliah. Hatiku hancur. Mimpi masih ada tetapi cahayanya mulai memudar.

Walau kedua orang tuaku adalah guru, mereka tidak memiliki informasi cukup tentang jenis pekerjaan lain untuk tunanetra selain pijat. Di lingkungan tempat tinggalku, ada seorang tunanetra yang memiliki panti pijat cukup besar dan memberi pekerjaan kepada beberapa tunanetra lain untuk mencari penghidupan di tempatnya. Kedua orangtuaku beranggapan ini adalah solusi paling realistis saat itu. Kedua orangtuaku juga mulai sibuk memperhatikan setiap sudut rumah kami untuk menyediakan ruang khusus untuk panti pijatku nanti.

Aku dihantui oleh mimpi-mimpi besarku setiap detik. Aku minggat dari asrama. Aku keluar dari sekolah pijat. Aku ke Bandung untuk belajar music di asrama Wyata Guna. Aku beranggapan mungkin pemusik dapat menjadi gerbang memasuki kota-kota dunia. Namun, aku hanya tahan selama beberapa bulan dan kembali memutar haluan.

Aku memohon bantuan para “reader”, panggilan untuk para mahasiswa di Bandung yang sengaja datang ke asrama Wyata Guna untuk membacakan, merekamkan atau menemani ke toko atau perpustakaan untuk mencari buku atau memberikan bantuan lain yang mereka bisa. Aku yakin bahwa kuliah S1 adalah tiket keliling dunia gratis, mimpi yang tertanam kuat di alam bawah sadarku. Aku katakan bahwa aku ingin segera kuliah baik di kampus negeri ataupun di kampus swasta. Desi, mahasiswi jurusan Matematika ITB angkatan 99, membantuku mendaftar SPMB. Aku didampingi membeli formulir dan juga dibantu mengisi formulir dan melengkapi semua persyaratannya. Teman-teman reader dari jurusan Matematika, Teknik Industri dan Teknik Mesin ITB angkatan 99 dan Psikologi UNPAD angkatan 99 pun berbagi tugas membantu merekamkan materi dan juga mengajarkan mata pelajaran yang berbeda-beda.Dua minggu persiapan telah selesai dan aku pun mengerjakan ujian SPMB di ITB. Aku dibacakan dan dibantu dituliskan semua jawaban yang ku ucapkan oleh Desi, Matematika ITB 99, sahabat yang sampai sekarang aku tak tahu dimana keberadaannya.

Syahrul Maulani, kakak pertamaku yang lulus dari jurusan Biologi UI angkatan 95, menyampaikan kabar gembira dari Riau. Dia sedang di kantor memandangi pengumuman SPMB. Dia ucapkan selamat karena aku diterima di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UNJ, pilihan kedua setelah Komunikasi UI. Kedua orangtuaku terkejut bahagia karena skenario hidup yang telah dipersiapkan oleh Sang Khaliq perlahan bercahaya semakin terang!

Aku menemukan cahaya penuntun menuju gerbang menggapai impianku. Prof. Dr. Arief Rachman, seorang guru besar UNJ dan seorang tokoh pendidikan, membakar semangatku untuk berlari mengejar mimpi besarku. Beliau selalu membuka mata hatiku dalam setiap kuliahnya dan bahkan dalam nasihatnya pada acara pernikahanku untuk terus bermimpi setinggi langit, untuk mengikuti hadits Nabi dan nasihat Imam Syafi’i untuk merantau jauh menimba ilmu.

Prof. Dr. Ilza Mayuni, seorang guru besar UNJ dan saat ini menjabat sebagai Direktur Kopertis di ibukota, selalu mendukungku untuk terus mengukir sejarah. Ketika masih menjadi Dekan FBS UNJ, beliau selalu meluangkan waktu membimbingku untuk memecahkan rekor prestasi. Dengan dukungan beliau dan seluruh dosen, keluarga serta sahabat, aku berhasil menyelesaikan S1 dalam waktu tiga tahun setengah dengan predikat cum laude. Aku dinobatkan menjadi salah satu wisudawan terbaik UNJ dengan criteria prestasi akademik dan non-akademik. Sahabat-sahabat kuliahku telah sangat berjasa membantuku merekamkan materi kuliah, mencarikan buku dan literatur yang kubutuhkan dan masih banyak lagi yang mereka lakukan untuk membantuku sukses.

Semasa kuliah, aku berusaha sebisaku untuk mengembangkan semua potensiku demi mewujudkan mimpi-mimpiku. Walau untuk membaca buku aku harus men-scan dan meminta kawan atau membayar orang untuk mengedit lalu aku baru bisa baca dengan program pembaca layar yang ku install di komputer, aku tidak “studi-oriented”. Aku berorganisasi dan terpilih menjadi Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan dan Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan BEM Fakultas Bahasa dan Seni UNJ di tahun berikutnya. Aku tak sempat merasakan BEM universitas karena aku segera diwisuda di akhir jabatanku sebagai ketua sebuah departemen.

Dengan tongkat penuntun, aku juga menjadi pedagang kaki lima buku dan novel. Aku juga menjadi broker jasa terjemahan dan barang-barang elektronik. Aku juga berhasil menjadi manager MLM Oriflame. Aku juga memiliki beberapa murid privat. Bahkan aku pernah mendirikan rental komputer dan tempat kursus bahasa Inggris.

Walau berkali-kali aku mengalami perlakuan diskriminasi untuk menimba ilmu, melamar pekerjaan dan masih banyak lagi, aku akhirnya berhasil mewujudkan mimpiku. Di semester ke enam kuliah S1, aku memperoleh beasiswa senilai 20 juta untuk terbang ke Jepang karena makalahku dinyatakan lulus seleksi untuk dipresentasikan di 4th Asia TEFL International Conference. Aku pun berangkat seorang diri untuk menjadi pemakalah diantara 449 pemakalah professional yang merupakan praktisi dan guru-guru besar kampus terkemuka dari seluruh dunia. Di tahun berikutnya aku mendapatkan beasiswa penyelesaian skripsi dari Korean Exchange Bank.

Di tahun berikutnya, setelah empat kali gagal melamar beasiswa S2, aku berhasil memperoleh beasiswa MA in Muslim Cultures di London dari Aga Khan University. Namun, di tengah studiku, istriku mengalami kehamilan yang berat sehingga dia harus dirawat di University College Hospital London sampai tiga kali. Kami adalah pasangan muda yang belum paham bagaimana cara membuat perencanaan keluarga. Akhirnya kampusku menyarankan agar aku cuti kuliah dan kembali ke Indonesia. Aku tidak frustrasi. Aku yakin Allah sedang mempersiapkan skenario yang terbaik untukku dan keluargaku. Walau aku gagal melanjutkan MA ku di London karena beberapa masalah, Allah menerbangkanku lagi ke beberapa negara.

Sebelum aku meninggalkan London, aku nekat mencoba beasiswa ICT training dari Japan Braille Library yang diselenggarakan di Malaysia. Ternyata, aku lulus dan setelah pulang dari London, aku terbang ke Penang Malaysia. Aku pulang membawa ilmu baru, keterampilan baru, laptop baru dan segala kelengkapannya serta sejumlah uang saku yang ku hemat-hemat untuk biaya persalinan istriku.

Setelah itu, aku diterima kerja di kantorku yang sekarang, Center for Civic Education Indonesia, sebuah yayasan yang menjalankan program-program pendidikan atas dana pemerintah Amerika Serikat. Baru beberapa bulan mengajar sebagai pengajar untuk program beasiswa belajar bahasa Inggris gratis selama dua tahun untuk ratusan murid SMA/SMK dari keluarga yang tidak mampu, aku memperoleh beasiswa dari US Department of State untuk menghadiri teacher training and workshop selama tiga minggu di INTO Oregon State University, Corvallis, USA. Persis dua tahun berikutnya aku mendapat beasiswa lagi dari US Department of State untuk menimba ilmu pengajaran bahasa Inggris selama 10 minggu dari University of Oregon, Eugene USA.

Saat ini, aku sedang menjalani hari-hari penuh harapan untuk mewujudkan sederetan mimpi-mimpiku yang lain. Aku baru saja baca email bahwa aku lulus seleksi untuk Australian Leadership Award yang akan mulai tanggal 27 Agustus dan berakhir tanggal 21 September. Sementara, aku dijadwalkan mengikuti Pre-Departure Training mulai selama delapan minggu mulai dari 16 Juli hingga 21 September sebelum memulai kuliah di Australia dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship. Aku bingung harus bagaimana. Alhamdulillah Allah merekap semua doaku dalam satu tahun. Aku juga sedang berusaha merampungkan novel perdanaku yang akan menjadi pembuka menuju pencapaian daftar panjang mimpi-mimpi besarku.

Pesanku untuk masyarakat Indonesia:

Bermimpilah! Biarkanlah anak-anak kita, anak-anak didik kita bermimpi sesukanya selama mimpi itu positif. Sering kali kata “mustahil” memiliki makna yang relatif. Kata ini sangat tergantung kepada pengalaman masing-masing individu. Pergi ke negara lain adalah hal yang mustahil bagi kedua orangtuaku sebelum akhirnya aku buktikan bisa. Kuliah juga mungkin untuk sebagian masyarakat kita masih merupakan hal yang mustahil. Sering kali, hal yang dianggap mustahil setelah berusaha keras menjadi mungkin. Mimpi akan menentukan masa depan anak-anak kita. Mimpi akan menentukan masa depan generasi penerus kita. Mimpi akan menentukan bangsa kita akan menjadi apa kelak. Mimpi akan menuntun doa kita, menuntun langkah kita, memecut usaha kita untuk terus berjuang, dan mimpi akan melemparkan kita semua melayang terbang menggapai bintang berkilauan.

Apr 17, 2012


Jadwal SNMPTN 2012

Jadwal Jalur Undangan
Pendaftaran Jalur Undangan1 Februari – 8 Maret 2012 pukul 22.00 WIB
Seleksi Jalur Undangan9 Maret – 15 Mei 2012
Pengumuman Jalur Undangan28 Mei 2012 pukul 18.00 WIB
Pendaftaran Ulang yang diterima12 – 13 Juni 2012
 

Jadwal Jalur Tertulis
Tatacara pengisian borang pendaftaran bisa mulai di unduh di http://download.snmptn.ac.id30 April 2012.
Pendaftaran Online10 – 31 Mei 2012
Jadwal Ujian Tertulis12-13 Juni 2012
Jadwal Ujian Keterampilan14 dan/atau 15 Juni 2012
Pengumuman Hasil Ujian7 Juli 2012 mulai pukul 19.00 WIB.

Apr 15, 2012

Perlunya Pendidikan Karakter

Bismillah sahabat AHa ( anak hebat ) pasti semua warga indonesia ini ingin sekali negara kita ini menjadi maju, dan kalo ingin menjadi maju itu tidaklah mudah... harus ada sesuatu yang di lakukan dengan sungguh - sungguh tidak setengah2 dilakukan oleh masyarakatnya... dan pendidikan karakter itu adalah hal yang harus dimulai dari awal...

“Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM

Sumber : Litbang Kompas

Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.

Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.

Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.

Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?

Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 2011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.

Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya yang salah.

Baiklah kembali lagi ke topik, karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?

Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)

Oleh karena itu AHa Self Inspiration Center membuat suatu program Sejuta Motivasi Anak Negeri yang bertujuan untuk memotivasi anak negeri Indonesia agar mempunyai mindset dan karakter yang kuat agar menjadika indonesia ini jauh lebih baik lagi... 

Bagi yang ingin gabung dan ingin membuat acara Sejuta Motivasi Anak Negeri, silahkan hubungi kami... 

Apr 14, 2012

Kondisi Anak Indonesia Dalam Bahaya

Bismillah, halo AHa (Anak Hebat) lihat deh kondisi anak di indonesia ini... benar-benar memprihatinkan...

Daftar kekerasan pada anak terus berderet. Sudah saatnya masyarakat menerapkan pola pendidikan anak penuh kasih sayang. Daftar kekerasan terhadap anak terus bertambah. Belum genap seminggu lalu ada kisah sedih dari Bogor, balita tewas dianiaya bapak tirinya. Ada pula kisah sendu Basri, bocah yang tinggal di penampungan Pasar Minggu, meninggal dunia diduga bunuh diri. Dua cerita itu hanya sebagian kisah sedih anak-anak lainnya yang telah jadi korban kekerasan. Tindak kekerasan yang dialami anak-anak mendorong pemerintah mencanangkan gerakan nasional Indonesia Sayang Anak.

Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak tersebut dibungkus dalam peringatan Hari Anak Nasional, yang akan diperingati pada 23 Juli mendatang. Acara ini dihadiri Presiden dan Ibu Negara, serta para menteri di Taman Mini Indonesia Indah.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengakui tindak kekerasan terhadap anak Indonesia masih tinggi. Dinegara maju pun kasus kekerasan terhadap anak masih saja terjadi. Dia menghawatirkan tingginya kasusu kekerasan yang dialami anak menjadikan kondisi anak Indonesia dalam keadaan bahaya. "Kita amat prihatin masih tingginya tingkat kekerasan. Ada anak yang disetrika ibunya, anak bunuh diri, anak diperkosa. Jelas anak Indonesia dalam keadaan bahaya, "ungkap Seto dalam aara menyambut Hari Anak Nasional di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Seto, kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Didunia pendidikan pun anak-anak sering menjadi korban kekerasan. Mereka menjadi korban kekerasan baik fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu, Seto mengusulkan perlu dibuat kembali pelatihan dan kurikulum untuk guru disekolah agar dapat membuat proses belajar menyenangkan. Disamping itu orang tua dan lingkungan harus belajar kembali bagaimana cara menyayangi anak tanpa kekerasan. 

Dalam kesempatan sama Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sudjarwo mengamini pernyataan Seto, termasuk kekerasan yang terjadi di lingkup sekolah. Sudjarwo memberikan contoh ada anak kelas 2 SD yang menolak sekolah sampai sekarang karena pernah dilempar kapur oleh gurunya. Untyk itulah, Hari Anak Nasioanl tahun ini sebuah momentum yang tepat untuk mengingatkan kepada masyarakat, orang tua, dan lingkungan agar menyayangi anak-anak dengan cara yang benar tanpa kekerasan.

Ketua pelaksana Hari Anak Nasional 2010 Hamid Muhammad menambahkan, acara tersebut sebagai momentum bagi pemerintah agar memberikan pelayanan holistik integratif kepada semua anak tanpa diskriminasi. Hingga saat ini belum semua anak Indonesia terpenuhi kebutuhan dan hak dasar sesuai UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Melalui Hari Anak ini pemerintah bisa meningkatkan komitmen kepada masyarakat dalam mewujudkan anak-anak Indonesia yang sejahtera, "ujar Hamid yang juga Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal Kemendiknas.

Apr 12, 2012

Rahasia Shalat Tahajud

Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para saintis barat seperti dr Ray Meddis, seorang Profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA JAM.

 


Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian saintis barat yaitu cukup selama TIGA JAM.

Kita merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik.

Menurut kajian ahli pengobatan barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan mengurangi waktu tidur malamnya.

Firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud :
“sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah Az-Zariat ayat 15-18)

Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :

  1. Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
  2. Tunaikan Sholat Isya’ sebelum tidur.
  3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
  4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
  5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.

Cara bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkena penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut pendapat seorang doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari Badan Pengobatan Lioning.

Pendapat Ahli Sastra Barat


Ada juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” the woods are lovely, dark and deep but i have promises to keep and miles to go before i sleep.” maksudnya ” taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum saya tidur.”

“the heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night.” – Longfellow maksudnya ” pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang lain sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.

Rahasia Sholat Tahajud

 
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur!?

Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.

Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.

Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.

Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.

Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.

Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.

Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.


“dan pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS Al-Isra’; 79)

"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).

“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).

Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?

Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).

Beberapa Data Ilmiah Tahajud:

1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.

2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.

3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.

4. Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.

5. Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.

Mengapa harus tengah malam?

Kata Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat Tahajud?


Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.

Apalagi Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.

Apa manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.

Sabda Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari).

Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.

Saat bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan, karena terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 01:00 - 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara umum akan lebih baik.

Ini dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu tengah malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi” akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.

Meditasi dan Tahajud

Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.


Tahajud dan Hormon Stres

Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.

Beliau menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul 02.00 - 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).

Kadar kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.

Dengan Shalat Tahajud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif serta akan terhindar dari stres. Mungkinkah itu maksud firman Allah pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana Shalat Tahajud ke tempat yang terpuji? Allahu’alam (Allah yang paling tahu).