Social Icons

Nov 27, 2012

Kisah Inspiratif: CHANGE YOUR DREAM !

kisah inspiratif anak hebat
“Mengubah Cacian Jadi Kekaguman”
 oleh : Maryam Ali Basrah*


Ada yang bilang kalo mimpi itu bunga tidur. Ibaratnya bagai garam dalam sayur. Tanpa garam, secantik apapun si sayur, tetap aja hambar. Dalam tidur juga begitu. Kalo gak mimpi rasanya belum tidur. Sekarang, mari kita balikan. Tidur aja butuh mimpi, apalagi hidup? Berarti sangat jelas kalo orang hidup itu butuh yang namanya mimpi. Tanpa mimpi, hidup pastilah hambar. Dan saya juga mau bilang ‘jangan takut bermimpi!’.

Kenapa saya bilang jangan takut bermimpi? Kalo kamu merasa takut untuk bermimpi, gak berani berangan-angan jauh, gak berani punya cita-cita yang menakjubkan, dan gak pede cuma buat bilang ‘aku bisa!’. Itu artinya, kamu juga takut buat sukses! Kamu gak siap jadi orang sukses! Padahal untuk bermimpi, atau berangan-angan, kita gak usah bayar, alias GRATIS!! Gak usah nunggu jadi anak pejabat dulu, gak usah nunggu sesuatu yang ‘WAW’ jatuh dari langit, gak usah jadi anak beruntung yang endingnya di jodohin sama keturunan raden atau anak konglomerat berdarah biru. GAK USAH !!

So, yang namanya mimpi itu berhak di miliki siapa aja, dimana aja, dan kapan aja. Jangan nunggu kebetulan dari Tuhan. Karena Tuhan pun , berprasangka kepada hambanya, sebagaimana prasangka hambanya. Karena itu, jangan berkata ‘GAK BISA !’. Kenapa coba? Karena kalo kamu lebih pede bilang ‘GAK BISA!’ dengan berjuta alasan yang melatarbelakangi pula, misalnya kamu bilang, “saya gak bisa jadi juara”, “karena saya gak pinter!”, “orangtua saya miskin, saya gak mampu beli buku !”, “saya anak yatim, ibu saya hanya buruh cuci!”, dan saya gak bisa jadi juara, karena waktu belajar saya tersita buat bantu ibu di rumah!”.

Nah, itu semua bukan alasan! Hidup dengan keterbatasan itu bukan alasan untuk menjadi looser! Kalo kamu udah berprasangka jelek duluan, sudah mengecap duluan kalo kamu looser, berarti kamu kalah sebelum bertanding! Maka Tuhan pun tidak akan berprasangka bahwa anda mampu! Ingat hukum tarik menarik, apa yang kamu pikirkan akan menarik hal yang sama dari alam semesta. Maka buang jauh-jauh dua kata mematikan itu menjadi ‘pasti bisa!’. Percayalah pada diri sendiri. Buktikan ke semua orang bahwa kamu mampu! Bukan sekedar di mulut aja, saya ingin jadi juara, saya ingin jadi dokter, saya ingin, ingin, ingin, dan banyak lagi ingin ingin yang lain. Jangan hanya katakan ingin, tapi akan! Wujudkan! Seperti kata mantan presiden Amerika Serikat, (Theodore Roosevelt) “ semua sumber daya yang kamu perlukan , ada di dalam benakmu”.

Nah, seperti apa kata Mbak Damayanti, S.Psi.,SPd. Dalam buku motivasinya yang berjudul ‘Saya Bisa Raih Nilai Un 10 !’ kalo kita bisa pede bilang gula itu manis, karena kita pernah mencicipinya. Kita bisa pede bilang kalo patah hati itu sakit banget rasanya, karena kita pernah ngerasain sakit yang amat, down, nangis-nangis waktu orang yang kita sayang “say goodbye” . Kita bisa pede cerita gimana rasanya jatuh cinta karena kita sendiri pernah ngalamin dag dig dugnya hati, merona wajah yang malu-malu, apalagi sampai mati gaya di depan orang yang kita cintai. Karena itu, saya juga pede bilang ‘jangan takut bermimpi !’ karena saya pernah jadi juara kelas, tiga tahun berturut-turut sampai menjadi juara Umum dan meraih beasiswa pelajar berprestasi selama mengenyam pendidikan di sekolah swasta MTs. Al - Ikhlash (setara dengan SMP). Saya juga terpilih menjadi wakil sekolah untuk ikut lomba HIMATIKA se- Jawa Barat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Lomba reading contest bahasa Inggris se-Kabupaten Bandung. Saya sudah buktikan kalo jadi juara itu gampang. Buat apa takut untuk bermimpi? Kalo yang membuat mimpi itu Tuhan. Jangan jadikan Tuhan sebagai mitra dagang, yang apabila kita meminta, harus di kabulkan semua. Man shabara zafira! Barang siapa yang bersabar, maka akan beruntung.

Saya juga mau bilang, saya bisa mencetak prestasi, berani berangan-angan, bukan karena fasilitas pendidikan yang mendukung, bukan karena sering ikut bimbel setiap minggu, bukan karena saya konglomerat berdarah biru, NGGAK !! Bapak saya cuma pedagang, ibu saya mantan TKW di Arab Saudi, untuk menyambung hidup pun saya rela menanggung malu untuk berjualan gorengan di dalam kelas, di depan teman-teman saya yang semuanya hampir dari kalangan berada, yang selalu mencaci saya, menghina, dan mengolok-olok. Tapi saya tidak minder, saya tidak menyerah! Saya kumpulkan cacian, saya kemas, saya simpan baik-baik, saya renungkan, dan saya sulap menjadi kekaguman. So, sekarang saya bukan lagi Mariam anak penjual gorengan, tapi anak penjual ide. Mari bangunkan raksasa tidur itu! karena mimpi diibaratkan sebagai bibit yang apabila di tanam, bisa menghasilkan di masa depan. Seperti kata mutiara yang saya kutip dari buku Negeri 5 Menaranya Ahmad Fuadi ‘man jadda wajada’ barang siapa yang sungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jadi jangan salahkan siapapun kalau kamu tidak berhasil, mungkin kamu tidak bersungguh-sungguh. Seperti apa kata guru saya, Ahmad Subuki, S.Pd.I “we become what we think about !” kita, menjadi apa yang kita pikirkan !

So, seperti kata Walt Disney juga ‘jika kamu bisa memimpikannya, kamu bisa mewujudkannya!’ maka jangan lagi pede bilang ‘gak bisa’. Saya juga mau tularkan virus SMS saya.

SEMANGAT

MENUJU

SUKSES


Slogan saya di sekolah yang selalu memompa energi saya ketika saya mulai lelah untuk berjuang. Saya juga ingat perkataan Imam Syafi’i yang saya kutip dari buku Ranah 3 Warnanya Ahmad Fuadi “ berlelah-lelahlah, karena manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang” .

Tapi jangan lupa seimbangkan. Kamu minta ini dan itu kepada tuhan. Tapi apa yang kamu berikan, apa yang kalian korbankan untuk mendapatkan itu semua, mendapatkan apa yang kita mau, mendapatkan ridho Tuhan?

Finaly, SUKSESLAH MENURUT PENILAIAN TUHAN !!



*) Penulis adalah siswi kelas XII di MA Darul Inayah Cisarua Kab. Bandung Barat

Nov 20, 2012

Cerita Motivasi: Motivasi dari Puncak Gunung

Motivasi biasanya didengungkan dan dipelajari di berbagai training-training motivasi. Namun sejatinya motivasi lekat dalam setiap kejadian hidup yang kita jalani. Tidak harus selalu mengikuti training motivasi baru kita mendapatkan motivasi. Dari perjalanan perjalanan yang kita lakukan pun kita bisa dapatkan banyak motivasi.

Beberapa hari yang lalu saya menghabiskan waktu untuk pergi ke gunung Tangkuban Perahu Bandung. Sebuah gunung yang terkenal keunikannya karena bentuknya yang berbeda dengan gunung – gunung lainnya. Seharusnya bentuk gunung adalah gundukan tanah yang semakin tinggi di puncaknya. Tapi lain dengan gunung yang satu ini. Justru bagian atasnya berbentuk cekungan besar berisi belerang. Justru keunikan inilah yang menjadi daya tarik pengunjung yang datang kesana. Tercatat tidak hanya wisatawan domestic tapi wisatawan dari luar negeri pun tak kalah banyaknya. Seperti ini kurang lebih cantiknya pemandangan gunung ini:

Gunung Tangkuban Perahu terbagi ke dalam beberapa area. Rata – rata pengungung hanya mendatangi bagian kawah/cekungan terbesar saja dari gunung ini. Alat transportasi tersedia dengan sangat mudah untuk akses menuju bagian atas gunung tangkuban perahu ini. Mereka berfoto sebentar, menikmati jajajan yang ada di sekeliling tempat object wisata ini sambil belanja beberapa oleh oleh. Tak salah memang namun ada orang – orang yang justru melakukan aktivitas yang sangat berbeda ktika di gunung ini. Mereka menjadikan gunung sebagai sumber inspirasi kehidupan mereka. Lalu apa yang kita bisa dapatkan dari gunung ini sebagai sumber motivasi hidup kita.

motivasi dari gunungSaya jadi teringat kedalam buku catatan lama saya tentang 3 tipe manusia yang menentukan kemampuannya meraih puncak kesuksesannya. Ibarat kehidupan itu berbentuk seperti gunung maka kesuksesan itu berada di puncak gunungnya. Ada 3 manusia dalam proses meraih puncak kesuksesannya. Tiga tipe manusia yakni : tipe 1 yakni mereka yang memilih untuk tidak “naik gunung”. Mereka memilih untuk berhenti dibawah saja, mereka membangun rumah di kaki gunung dan tidak lagi memiliki keinginan untuk melihat apa yang ada di puncak gunung. Mereka merasa cukup dengan hanya berada di zona kaki gunung ini. Lain lagi dengan tipe kedua. Tipe kedua adalah mereka yang memutuskan untuk naik gunung namun setelah sampai di titik tertentu mereka merasa cukup dan tidak melanjutkan pendakian. Ini adalah perumpamaan untuk orang – orang yang dalam perjuangan hidupnya ia akhirnya mencapai beberapa prestasi dalam hidup namun ia merasa cukup. Mereka mereka yang berada di zona nyamannya.

Tipe ketiga adalah mereka yang memutuskan untuk tidak berhenti sampai mereka benar benar mencapai puncak gunung. Mereka yang tidak mau dikalahkan oleh keletihannya saat pendakian. Mereka sadar bahwa dalam kenyamanan maka sejatinya tidak ada pertumbuhan mereka. Mereka pun sangat zadar bahwa kalo mereka memilih untuk selalu tumbuh dalam hidup mereka maka mereka akan sangat siap untuk merasakan ketidaknyamanan. Di puncak inilah mereka baru akan benar benar beristirahat dan menikmati keindahan hidup yang sesungguhnya. Pertanyaan saya sekarang adalah kita termasuk yang mana?? Tipe satu, dua atau tiga? Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apa puncak yang sebenarnya kita tuju dalam hidup. Jangan jangan yang kita anggap puncak sebenarnya belumlah puncak. Yang kita anggap prestasi tertinggi bisa jadi tak berarti apapun karena kita salah memotret puncak gunung “kehidupan” yang sejati. Selamat mendaki dan “menaklukkan puncakmu dengan motivasi terbaikmu.



Salam Sejuta Motivasi


Damayanti 
Direktur AHa Self Inspiration Center

PARADIGMA KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

Bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang sangat kronis!. Krisis kepemimpinan ini pada akhirnya menjerat bangsa ini ke dalam krisis multidimensional. Rakyat kecil bertanya-tanya mengapa semua ini terjadi? Semua orang sudah tahu jawabannya. Mayoritas rakyat negeri ini dengan mudah menudingkan jari telunjuknya bahwa, biang semua ini adalah karena masih banyak para pemimpin yang belum menjalankan fungsi kepemimpinan seperti yang disyari’atkan dalam agama.

Ada dua pendekatan ektrem tentang kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan identik dengan kekuasaan. Paradigma ini menyeret manusia untuk menghalalkan segala cara untuk memperoleh kedudukan, dari mulai mengobral janji-janji sampai menggunakan money politic. Kedua, memandang kepemimpinan dari segi kemanusiaan. Paradigma ini beranggapan bahwa menjadi pemimpin adalah menjadi pelayan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin seperti ini selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi khalayak yang dipimpinnya. 

Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang bisa menjadi panutan bagi bawahannya. Tanda-tanda pemimpin seperti ini telah ada pada diri Rasulullah Muhammad SAW. Dia melaksanakan kepemimpinan dengan sendi-sendi akhlaqul karimah. Ketika ‘Aisyah r.a. ditanya oleh para sahabat bagaimana akhlaq Rasulullah , dijawab bahwa akhlaq Nabi SAW adalah Al-Qur`an. 

Ini artinya siapapun yang ingin meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW, harus menjadikan Al-Qur`an sebagai pegangan hidupnya. Dan di dalam Al-Qur`an sendiri terdapat Asma`ul Husna yang sarat dengan ilmu kepemimpinan.

Outbound ASKAF

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN
outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

outbound SMAN

Sport Day








 



Yatim Touting












Nov 15, 2012

STRATEGI BELAJAR QUANTUM LEARNING


MENGENAL CARA BELAJAR

Cara-cara belajar antara seseorang dengan orang lain sangat bervariasi. Perbedaan cara-cara belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
Ø Gaya Belajar
Ada tiga cara gaya belajar seseorang untuk lebih mudah memahami informasi yang diterimanya dari pihak luar, yaitu:
ü  Gaya Visual
Ciri-ciri umum dari seorang yang gaya belajarnya visual diantaranya:
-          lebih mudah memahami lewat apa yang dilihat
-          tidak mudah terpengaruh oleh keramaian
-          suka terhadap informasi yang mengandung unsur warna dan gambar
ü  Gaya Auditorial
Ciri-ciri umum dari seorang yang gaya belajarnya auditorial diantaranya:
-        lebih mudah memahami lewat apa yang didengar
-        sangat peka terhadap keramaian
-        tidak suka belajar di lingkungan yang bising/ramai
ü  Gaya Kinestetik
Ciri-ciri umum dari seseorang yang gaya belajarnya kinestetik diantaranya:
-        lebih mudah memahami lewat apa yang ia sentuh dan rasakan
-        lebih suka belajar secara praktik daripada hanya mendengarkan instruksi atau membaca baris-baris petunjuk pada catatan
Gaya belajar manakah yang paling menggambarkan diri kamu??

Ø  Dominasi otak 
Seperti yang kamu tahu, manusia mempunyai dua belahan otak, yaitu Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun, jika kamu mampu menggabungkan kekuatan dari kedua belahan otakmu, itu akan membuat kamu bisa menjadi seorang pelajar yang benar-benar smart!
Katakteristik umum otak kiri :
Mengolah dan menyimpan informasi yang bersifat:
ü  Akademis
ü  Logika
ü  Tata Bahasa
ü  Angka
ü  Sekuensial (berurutan)
Katakeristik umum otak kanan:
Mengolah dan menyimpan informasi yang bersifat:
ü  Kreativitas
ü  Irama
ü  Gambar
ü  Musik
ü  Imajinasi
Belahan otak manakah manakah yang paling mendominasi diri kamu??
Ø  Kemandirian
Dalam proses belajar, seseorang terkadang ada yang lebih suka sendirian, tetapi ada juga yang lebih suka secara berkelompok.
Manakan yang lebih kamu sukai ?


STRATEGI BELAJAR

Ø  Strategi Belajar untuk Pelajar Visual
ü  Gunakan gambar, peta, grafik sebagai catatan pribadi
ü  Visualisasikan (gambarkan) materi dalam benak
ü  Pahami materi lewat bacaan atau gambar
ü  Beri warna dan gambar pada catatan
Ø  Strategi Belajar untuk Pelajar Auditorial
ü  Dengarkan baik-baik penjelasan guru di kelas
ü  Diskusikan materi yang sudah diajarkan dengan teman secara lisan
ü  Carilah tempat yang sunyi dan tenang untuk mengulang pelajaran
Ø  Strategi Belajr untuk Pelajar Kinestetik
ü  Libatkan sebanyak mungkin anggota tubuh
ü  Perbanyak latihan soal
ü  Buatlah game atau simulasi dari materi yang pernah diajarkan
ü  Seusai belajar, cobalah tuliskan poin-poin pentingnya

TEKNIK MENINGKATKAN DAYA INGAT

Menurut penelitian, rata-rata manusia mengingat:
Ø  20% dari apa yang kita dengar
Ø  30% dari apa yang kita baca
Ø  50% dari apa yang kita katakan
Ø  60% dari apa yang kita kerjakan
Ø  90% dari apa yang kita dengar, baca, katakan, dan kerjakan

OPTIMISME 90% Bahan Bakar Sukses

training motivasi ujian nasional 2012



Dari foto yang saya share diatas, apa yang anda bisa tangkap? Sebagian dari anda mungkin menangkap adanya wajah penuh senyuman, wajah penuh semangat, suasana penuh kegembiraan ataupun suasana penuh optimisme. Apapun jawaban Anda saya yakin anda tidak akan menyebut dalam foto tersebut orang orang yang bersedih ataupun foto anak – anak muda galau. Tapi semua jawaban pasti akan mengarah pada adanya pancaran suasana yang penuh kebahagiaan dan semangat.  Foto ini saya ambil pada event tahunan kami training motivasi ujian nasional yang kami gelar bulan Maret 2012 lalu. Yang berada dalam foto tersebut adalah para pelajar kelas 9 SMP dan 12 SMA se-Bandung Raya. Mereka berkumpul mengikuti sesi demi sesi dalam training motivasi tersebut dengan penuh semangat. Acara pada waktu itu bertajuk Fantastic Spirit of Ujian Nasional. Dalam event ini kami mendorong peserta untuk memiliki semangat meraih nilai ujian nasional terbaik dan meraih kesempatan kuliah dengan berbagai beasiswa. Maklum diantara mereka adalah adik adik binaan kami di panti panti asuhan yang ada di Bandung dan sekitarnya.
Detik saya memposting foto dan tulisan ini adalah detik kesyukuran saya. Alhamdulillah atas kuasa ALLAH, dari mereka yang fotonya saya tampilkan diatas ada yang saat ini sudah menikmati kuliahnya di luar negeri. Ada juga yang saat ini sedang menikmati masa – masa kuliahnya di Universitas – Universitas  Negeri di Indonesia, seperti di Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri Bandung, Universitas Andalas Padang,dsbnya. Yang menarik total adik adik binaan kami dari training motivasi ini yang sekarang berkuliah ada 37 orang. Jumlah yang tidak sedikit tentunya. Foto ini yang kemudian menginspirasi saya untuk menulis judul tulisan di atas bahwa optimisme adalah 90% bakar kesuksesan kita. Optimisme yang menggerakkan seseorang untuk menggunakan segala upayanya untuk meraih tujuannya. Tanpa optimisme yang kuat maka tidak akan sampai seseorang pada tujuan.
Dalam pencapaian tujuan pasti akan banyak masalah dan hambatan, optimisme inilah yang akan menggerakkan dirinya untuk lebih kreatif lagi mencari jalan dan berdoa agar tetep dipertemukan jalan pada tujuannya. Saya belajar dari adik adik binaan kami di training training motivasi AHa Self Inspiration Center bahwa kondisi ekonomi orang tua yang terbatas akan bisa dipatahkan dengan optimisme. Optimisme yang kemudian menggerakkan mereka untuk mencari jalan untuk bisa kuliah. Mereka aktif mempersiapkan diri, mereka aktif dalam mencari jalan beasiswa, mereka tak lelah berdoa, dan akhirnya tahun inipun bangku kuliah itu menjadi milik mereka. Banyak diantara mereka yang sudah menunggu beasiswa ini dalam waktu 1 tahun. Kalo saja di tahun lalu 2011 lalu mereka pesimis tidak akan dapat beasiswa di tahun 2012 ini maka apa yang akan terjadi? Tentunya mereka tidak akan berada di kursi kuliahnya saat detik ini saya menuliskan tulisan. Optimisme itulah yang mampu membuat mereka bertahan selama satu tahun ini menggerakkan segala daya usaha kreatif mereka mencapai beasiswa kuliah.
Orang bijak mengucap bahwa orang yang optimis dia akan selalu kesempatan dalam kesempitannya sedangkan orang pesimis selalu melihat kesempitan dalam setiap kesempatan. Anda termasuk yang mana??

Salam Sejuta Motivasi
Damayanti,S.Psi S.Pd
AHa Self Inspiration Center