Menjadi seorang muslim bagi kita, bagi saya khususnya adalah bukan sebuah pilihan, pasalnya saya terlahir dari seorang keluarga musllim. Saya diajari shalat, membaca al-quran, memakai hijab dll yang berkaitan dengan keIslaman. Untuk apa kita belajar itu semua? untuk bekal ke akhirat tentunya. Anggaplah hidup adalah sebuah perjalanan panjang menuju negeri akhirat dan kita harus punya tiket untuk bisa memasukinya.. gimana yaa??
Disebuah Peresmian Pembukaan Lembaga BPR di daerah Pandeglang hadirlah beberapa pejabat tinggi, salah satunya adalah Pak Mustofa, beliau adalah pejabat tinggi dari Departemen Keuangan yang terkenal tidak jaim (jaga image) dan punya prinsip “mengapa dipersulit kalau bisa dipermudah, dan mengapa diperlama kalau bisa dipercepat” . Ada juga pak Hotman salah satu petinggi di sebuah Lembaga Perusahaan keuangan asing. singkatnya setelah persemian tersebut ada yang menawarkan untuk singgah ke salah satu resor ditepi pantai yang luas dan indah.
Selama dalam perjalanan mereka terlibat pembicaraan yang cukup menarik. Pak Mus mengawali dengan memuji betapa beruntungnya Pak Houtman Zainal Arifin karena tinggal di negeri yang luas, kaya raya dengan iklim yang bersahabat. Harus bersyukur dan bisa memahami makna dibalik segala kenikmatan yg sudah diterima . bersyukur kaarena sudah diberi hidayah memeluk suatu agama yang bisa dijadikan hidup untuk siapa saja yang mendambakan keselamatan, keberhasilan dan kemuliaaan. Dengan beragama kita dapat memanfaatkan kesempatan hidup untuk berprestasi dalam menanamkan ivestasi kebaikan. Dengan seperti itu Pak Houtman sudah punya paspor dari bandara dunia menuju bandara akhirat yang lebih luas, indah, nyaman dan abadi. Demikian Pak Mus menjelaskan panjang lebar
Karena bahasan pribadi, Pak Houtman menjawab dengan menyapa “Abang”, sapaan akrab karena Pak Mus adalah orang Sumatra. Belum tentu sudah punya paspor untuk melakukan perjalanan kesurga bisa memasukinya, siapa tau paspornya sudah rusak atau kadaluarsa sehingga tidak berlaku lagi. Ataupun kalau masih berlaku, tapi belum punya visa masuk. Dan tidak akan pernah diizinkan masuk karena perjalanan menuju syurga tidak ada “visa on arrival”
Tanpa visa kita tidak akan diijinkan untuk memasuki sebuah Negara. Untuk mengajukan permohonan visa harus melampirkan identitas diri yang diperikasa kelayakannya, ditmbah referensi surat kelakuan baik dan kredibilitas tinggi. Jika dianggap layak maka bisa mendapatkan “visa berkunjung” kalau tidak layak pejabat kedutaan tidak akan memberikan visa. Apalagi kunjungan ke akhirat adalah kunjungan yang bersifat abadi, apaka kita punya referensi yang bersifat positif yang bisa membantu kita, agar dijinkan memasuki syurga??
Nah sahabat semua referensi surat kelakuan baik kita sudah sangat jelas dalam sabda rasulullah, dengan beramal yang pahalanya tiada terputus yaitu : amal jariyah, do’a anak yang sholeh, dan ilmu yang bermanfaat. Mau pilih yang mana? Semuanya??? Boleeeh ^_^
Yuuk jadi hebat dengan cara hebat untuk membuat visa ke syurga ^_^
Kunjungan pertama, salam kenal.
ReplyDeleteLagi cari pengertian visa nih, tulisan ini menambah juga wawasan saya....terima kasih
terima kasih sudah berkunjung ini rizalar, wawasan lain tentang visa bermanfaat juga kan..? hehe
Deleteshare ke teman-teman lainnya ya