Social Icons

Apr 14, 2012

Kondisi Anak Indonesia Dalam Bahaya

Bismillah, halo AHa (Anak Hebat) lihat deh kondisi anak di indonesia ini... benar-benar memprihatinkan...

Daftar kekerasan pada anak terus berderet. Sudah saatnya masyarakat menerapkan pola pendidikan anak penuh kasih sayang. Daftar kekerasan terhadap anak terus bertambah. Belum genap seminggu lalu ada kisah sedih dari Bogor, balita tewas dianiaya bapak tirinya. Ada pula kisah sendu Basri, bocah yang tinggal di penampungan Pasar Minggu, meninggal dunia diduga bunuh diri. Dua cerita itu hanya sebagian kisah sedih anak-anak lainnya yang telah jadi korban kekerasan. Tindak kekerasan yang dialami anak-anak mendorong pemerintah mencanangkan gerakan nasional Indonesia Sayang Anak.

Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak tersebut dibungkus dalam peringatan Hari Anak Nasional, yang akan diperingati pada 23 Juli mendatang. Acara ini dihadiri Presiden dan Ibu Negara, serta para menteri di Taman Mini Indonesia Indah.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengakui tindak kekerasan terhadap anak Indonesia masih tinggi. Dinegara maju pun kasus kekerasan terhadap anak masih saja terjadi. Dia menghawatirkan tingginya kasusu kekerasan yang dialami anak menjadikan kondisi anak Indonesia dalam keadaan bahaya. "Kita amat prihatin masih tingginya tingkat kekerasan. Ada anak yang disetrika ibunya, anak bunuh diri, anak diperkosa. Jelas anak Indonesia dalam keadaan bahaya, "ungkap Seto dalam aara menyambut Hari Anak Nasional di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Seto, kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Didunia pendidikan pun anak-anak sering menjadi korban kekerasan. Mereka menjadi korban kekerasan baik fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu, Seto mengusulkan perlu dibuat kembali pelatihan dan kurikulum untuk guru disekolah agar dapat membuat proses belajar menyenangkan. Disamping itu orang tua dan lingkungan harus belajar kembali bagaimana cara menyayangi anak tanpa kekerasan. 

Dalam kesempatan sama Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sudjarwo mengamini pernyataan Seto, termasuk kekerasan yang terjadi di lingkup sekolah. Sudjarwo memberikan contoh ada anak kelas 2 SD yang menolak sekolah sampai sekarang karena pernah dilempar kapur oleh gurunya. Untyk itulah, Hari Anak Nasioanl tahun ini sebuah momentum yang tepat untuk mengingatkan kepada masyarakat, orang tua, dan lingkungan agar menyayangi anak-anak dengan cara yang benar tanpa kekerasan.

Ketua pelaksana Hari Anak Nasional 2010 Hamid Muhammad menambahkan, acara tersebut sebagai momentum bagi pemerintah agar memberikan pelayanan holistik integratif kepada semua anak tanpa diskriminasi. Hingga saat ini belum semua anak Indonesia terpenuhi kebutuhan dan hak dasar sesuai UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Melalui Hari Anak ini pemerintah bisa meningkatkan komitmen kepada masyarakat dalam mewujudkan anak-anak Indonesia yang sejahtera, "ujar Hamid yang juga Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal Kemendiknas.

No comments:

Post a Comment