Sabtu, 05 Mei 2012
Waktu menunjukkan pukul 02.30 dini hari, mobil travel langganan AHA yang akan mengantarkan kami ke Jakarta sudah datang. Saya dan teman-teman yang tidur di kantor AHA Bandung dan begadang sampai larut malam terbangun dengan perasaan campur aduk ; ngantuk, ga bisa tidur, dan kedinginan karena kami hanya tidur beralaskan karpet tipis, tanpa selimut dan bantal, wow sesuatu banget rasanya.
Satu persatu saya perhatikan wajah teman-teman, subhanallah, walaupun mukanya kusut, mata merah karena kurang tidur, tapi mereka semua gesit dan semangat memasukkan semua peralatan untuk acara Launching SMAN Jakarta ke dalam mobil travel yang sudah menunggu di parkiran. Saya bangunkan Rafa, pelita kecilku yang selalu semangat untuk ikut SMAN untuk bersiap. Alhamdulillah, Rafa tidak susah ketika dibangunkan. Kami bersiap ala kadarnya, sesaat sebelum berangkat, kami menundukkan kepala, berdoa untuk keselamatan perjalanan dan kelancaran acara, kulihat wajah-wajah natural khas bangun tidur berbinar dengan sebongkah semangat yang tetap menyala dalam hati….yeee Jakarta here we come.
Sekitar pukul 06.15 pagi kami tiba di kantor Mata Air Consultancy (MAC) Bimbel Akses UI di daerah Depok. Tempat ini akan dijadikan tempat untuk Training of Trainer (TOT) dan sekaligus tempat kami menginap. Tidak banyak waktu lagi, acara TOT akan dimulai pukul 07.00 pagi, kami bersiap dan bergiliran ke kamar mandi, bersih-bersih, sarapan dan langsung menuju lantai 3 tempat training.
Suasana training sangat menyenangkan penuh keakraban, kami semua menyatu dengan visi dan misi yang sama membantu dan menyuntikan semangat kepada anak-anak yatim dhuafa agar mau bermimpi besar, bercita-cita kuat, dan berani mewujudkannya. Peserta TOT sendiri beragam, ada PNS, pegawai swasta, ibu rumah tangga yang aktif di kegiatan sosial, mahasiswa, dan pelajar. Kelak, di Jakarta dan sekitarnya, merekalah yang akan meneruskan kegiatan SMAN ini.
Acara TOT di kelas diisi dengan materi –materi yang biasa SMAN Bandung bawakan ketika acara SMAN. Dimulai dengan pembukaan, perkenalan berbagai ice breaking oleh Kak Rijal, kemudian overview program oleh Mba Damayanti. Secara garis besar misi SMAN adalah ; pembelajaran dengan penuh semangat dan keceriaan, berani tampil mengekspresikan diri dan melatih kepercayaan diri, melatih kreatifitas, melatih keberanian ungkapkan cita-cita, dan acara outbond dengan tujuan mengasah mental dan melatih kerja sama positif.
TOT dilanjutkan dengan pengenalan materi outbond, Kami bersiap naik mobil menuju kampus Universitas Indonesia. Tiba di belakang kampus UI, kami turun, dan dengan menyusuri jalan setapak dan parit kecil, tibalah kami disebuah lapang rumput yang cukup luas dikelilingi ‘danau’. Pemandangan yang indah dan hijau seakan kontras dengan suasana lalu lintas kota Depok yang ternyata macet seperti Jakarta. Di lapangan rumput, kami berlatih materi outbond yang akan dibawakan besok, acara seru diiringi celoteh, canda,dan tawa. Tak terasa waktu sudah menjelang sore dan sebentar lagi hujan nampak akan turun. Kami bergegas menuju mobil untuk kembali ke kantor MAC.
Kami kembali berkumpul di kelas untuk melakukan konsolidasi acara besok dan pembagian tugas dan tanggung jawab. Subhanallah, rencananya besok akan datang 3 trainer hebat sekaligus : Bpk. Houtman Zainal Arifin, Ust. Reza M.Syarief, dan ayah Sjaiful H.Naumin. Bismillah, tomorrow will be the special day, kami semua berdoa untuk kelancaran acara esok hari.
The Day - Minggu, 06 Mei 2012
Pukul 03.30 alarm handphone berbunyi, saya terbangun, tapi koq suasana gelap gulita, oh rupanya mati lampu. Di kamar mandi terdengar suara orang sedang mandi….pikiran negatif langsung menyergap…hiiiii…kalo di rumah mungkin saya sudah tarik selimut lagi karena takut :d.
Tapi hari ini adalah hari yang spesial, saya harus segera bersiap karena pagi – pagi sekali kami harus sudah meluncur menuju Khadijah Islamic School. Dengan langkah yang diberani-beranikan, saya bergerak menuju kamar mandi, suasana gelap gulita dan hanya diterangi cahaya dari HP, saya mandi. Alhamdulilah tidak terjadi apa-apa :).
Pukul 06.00 pagi kami sudah berada di mobil dan bersiap meluncur ke daerah Lebak Bulus menuju Khadijah Islamic School. Menurut informasi, sekolah ini dirintis oleh pasangan Ibu Ade dan Bapak Dedi, ini adalah sekolah gratis untuk anak-anak dhuafa putri setingkat SMP dan SMA, Kurikulum pendidikan selain dari Diknas, ditambah dengan muatan islam serta life skills dan entrepreneurship. Untuk biaya hidup dan pendidikan, pembiayaan masih berasal dari kas pribadi dan sumbangan dari para donatur yang jumlahnya tidak tetap.
Tiba di lokasi, nampak sekolah Khajidah Islamic School yang berlantai 3 itu sebagian masih dalam tahap pembangunan. Kami segera turun dan melakukan persiapan, pasang peralatan, pasang spanduk, konsolidasi sekali lagi dan berdoa untuk kelangsungan acara.
Dan tibalah acara dimulai, diiringi lagu Aku dan Bintang, adik-adik putri siswa Khajidah Islamic School satu persatu memasuki ruangan dengan semangat yang luar biasa, saya sempat tercengang…wow…ga nyangka responnya luar biasa padahal peserta hanya 50 orang, tapi ruangan terasa penuh dengan suara-suara semangat 100 orang lebih. Saya yang baru pertama kalinya membuka acara dan merasa gugup, sangat terbantu oleh semangat adik-adik…luar biasa!
Yang lebih membahagiakan seperti rencana sebelumnya, 3 trainer hebat betul-betul datang ke lokasi. Trainer pertama yang hadir dan memberikan semangat motivasi adalah Bpk. Houtman Zainal Arifin. Melihat pembawaan beliau yang lembut dan bersahaja, saya langsung terkesan. Beliau menceritakan kisah hidupnya yang berawal dari seorang office boy dan berdagang di emperan jalan kaki lima. Kehidupan yang keras dan kejamnya Jakarta sudah beliau rasakan. Sampai akhirnya beliau menjadi seorang Vice President CITY BANK.
Satu yang selalu terngiang di telinga saya atas wejangan Pak Houtman adalah bahwa kita jangan seperti balon, semangatnya tinggi, tapi lama-lama kempes sendiri karena tidak diiringi dengan usaha dan kerja keras. Buku karya beliau Visa ke Surga, seperti universitas kehidupan sarat makna dan pembelajaran indahnya hidup berbagi. Dengan memberi kita tidak akan pernah kekurangan.
Trainer kedua yang hadir adalah Ust. Reza M.Syarief, ustadz yang masih cukup muda dan tampan (teman sebelah saya sampai histeris ketika kali pertama melihat wajah ustadz :d).
Grandmaster Reza M. Syarief, MA, MBA, adalah Konsultan Bisnis Syari’ah yang mengkhususkan diri pada transformasi SDM dan Perusahaan berbasis MAHA model Quality (MmQ) sekaligus Pemegang 2 Rekor MURI yaitu sebagai: Pembicara Motivasi Terlama 24 Jam Non Stop (MURI 2006) dan Pembicara Pertama di Indonesia yang Menerima dan Menjawab Pertanyaan Terbanyak 1639 tentang Wirausaha (MURI 2010) yang telah tampil dalam berbagai Forum Nasional maupun Internasional di dalam dan di luar negeri.
Pembawaan ustadz yang santai dan diselingi humor ini, langsung membuat suasana jadi hangat. Kata-kata motivasi yang sangat saya ingat adalah Potensi tanpa Motivasi sama dengan Impotensi. Dan tips meraih mimpi menjadi pengusaha adalah ; harus memiliki nilai tantangan, berhubungan dengan minat dan bakat, ada pencapaian target jumlah pemasukan, harus ada rentang waktu pencapaian, dan punya komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Berfokuslah pada hal-hal positif dalam diri, agar mimpi dapat terwujud.
Trainer ketiga adalah ayah Sjaiful H.Naumin, untuk kedua kalinya saya bertemu dengan beliau. Pembawaan ayah yang penuh semangat dan berapi-api, seakan selalu me-recharge semangat saya yang kadang up n down. Ayah H. Sjaiful Hamdi Naumin, SE, MHI dulunya adalah orang yang sangat miskin, saya selalu menangis terharu ketika beliau menceritakan kisah masa lalunya yang sarat dengan perjuangan, Saat ini selain menjadi trainer, dosen, penulis, ketua dewan pembina di berbagai yayasan, Pimpinan Pondok Penyantunan Yatamasakin, beliau juga menjabat sebagai komisaris Olympic Group. Untuk meraih sukses mulia, ayah memberikan motivasi bahwa kita harus ; Sadar Diri, Miliki Motivasi, Miliki Cita-Cita, Istiqomah dan jangan terkontaminasi.
Hari ini saya seperti melihat taman keajaiban, mendapat wejangan dan motivasi dari 3 trainer hebat sekaligus dalam satu hari, bertemu dengan adik-adik dari Khajidah Islamic School para calon Hafidzah Quran. Saya tidak merasa seperti sedang mentraining adik-adik, tapi sayalah yang sedang di training, di beri kesempatan oleh Allah untuk belajar moving up, dipertemukan dengan trainer-trainer hebat, adik-adik hebat, dan teman-teman AHAers hebat. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?
Setiap penutupan acara entah kenapa saya selalu merasa terharu melihat binar mata adik-adik yang penuh semangat meraih mimpi, seakan melejitkan semangat baru buat saya untuk terus berbagi. Diiringi musik instrumentalia Garden of Miracles nya Gandalf, saya menuangkan tulisan ini. Semoga langkah kita semua selalu mendapat keajaiban…Allah tidak tidur…Allah mengetahui usaha mahluknya yang bersungguh-sungguh…selamat berjuang!
Lelahnya perjalanan kembali ke kota Bandung dan tiba tengah malam seakan tidak ada artinya jika dibandingkan dengan ilmu dan kesempatan yang sudah saya dapatkan selama 2 hari ini. Bravo SMAN Jakarta, selamat berjuang, satukan misi untuk terus berbagi sebanyak-banyaknya.
----------&&&&&---------
@ enung suwarni
Keep moving up….