Indahnya kebersamaan, selain dengan kuatnya ukhuwah yang tersemai, juga terasa ketika kita Anak Hebat Indonesia saling mengurangi beban sesama saudara. Ketika senyum mereka menjadi penawar bagi kesempitan-kesempitan yang terasa, ketika kehangatan do’a mereka menjadi pengobat jiwa yang mungkin sedang luka. Begitulah cara Allah membagi hikmah-Nya bagi kita, Anak Hebat Indonesia. Lalu, masih pantaskah diri kita tak mau saling menopang, sedang satu tubuh selalu tak sanggup mengemban banyaknya amanah ?
Pun ketika banyaknya cerita yang mesti kita tulis dibilangan hari yang terhampar. Bilamana waktumu untuk sekedar fokus telah tersita dengan berbagai macam langkah yang mau tak mau harus kau kerjakan, selalu tanamkanlah di dalam dirimu. Bahwa bahagia dan kelapangan hadir itu, selalu terbersamai dengan yang namanya pengorbanan dan kelelahan-kelelahan yang menyertainya. Semuanya takkan pernah terasa, selagi kau hanya duduk dan menumbuhkan dirimu sendiri, walau akhirnya, kau selalu berkata, bahwa selalu akan banyak kontribusi jika saya bekerja dengan caraku sendiri.
Bisa saja itu benar adanya, namun ksempatan untuk sekedar merasa, bagaimana manisnya melewati hari dari satu perjalanan menuju perjalanan berikutnya bersama saudaramu adalah nikmat yang tak tergantikan. Bagaimana kisah mereka terurai bersama sentakan hangat iman dalam cinta yang mengakar untuk-Nya, adalah asupan terlezat bagi jiwa yang terlalu sering bergelimang maksiat. Atau ketika cerita-cerita sederhana bertabur hikmah yang tersebar dalam bilangan waktu yang kita habiskan dengan mereka. Semuanya adalah anugerah kebersamaan yang Allah ciptakan bagi mereka, Anak Hebat yang memahami. Bahwa HIDUP Takkan pernah bisa sendiri.
Setiap masa selalu ada momentum yang tercipta, begitu juga dengan insan-insan yang terlahir dari berbagai macam bentuk dan karakter yang ada. Kami hadir di dunia untuk belajar, kami duduk bersama untuk saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran, terdengar klise, terdengar asing, di tengah banyaknya defenisi bahwa agama bukanlah solusi, bahwa keluhuran akhlaq bukanlah jawaban, atau kebersihan nurani takkan lagi bisa menghentak. Namun, kami percaya, bahwa kebenaran yang hakiki selalu bersumber dari yang ILAHI. DIA-lah yang mengantarkan cinta kedalam jiwa-jiwa kami agar bisa saling berbagi, DIA-lah yang mencipta kelapangan juga ketenangan yang dirindu oleh siapapun yang mencemburui yang namanya kata BAHAGIA. Kepercayaan kami sudah bulat, mutlak dan tak bisa di ganggu gugat. Walau kami semua menyadari, di tengah perjalanannya, selalu banyak ujian yang membersamai.
Tetaplah disini saudaraku… Bersama-sama kita bingkai kata menjadi kalimat, hari menjadi pekan, dan bilangan kesempitan menjadi kelapangan.
No comments:
Post a Comment