Social Icons

Apr 9, 2013

Hati-Hati Dengan Komentar Negatif

Anak Hebat, percaya tidak kalo saya katakan otak kamu mempunyai potensi yang sama hebatnya dengan otak Albert Einstein? Percaya atau tidak, ada bukti fisik dan ilmiah yang mengungkapkan kekuatan otak kamu yang tak terbatas.

Tentunya kamu masih ingat saat berusia sekitar dua tahun, kamu mulai berkomunikasi dengan bahasa, keterampilan yang kamu pelajari tanpa buku tata bahasa, sekolah, atau ujian. Pada usia enam atau tujuh tahun, kamu menjalani apa yang oleh para pakar pendidikan dianggap sebagai tugas belajar tersulit yang dapat dilakukan oleh manusia, yaitu belajar membaca. Tapi lagi-lagi, kami dapat melakukan semua ini berkat kekuatan luat biasa kamu.

Semua potensi kecerdasan otak kamu terus berkembang hingga pada suatu hari kamu duduk di dalam kelas kemudian guru kamu berkata, "Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini?" Kamu mengacungkan tangan tinggi-tinggi dan dengan bersemangat menjawab pertanyaan sang guru. Lalu kamu mendengar beberapa teman-teman tertawa dan guru berkata, "Tidak. Itu salah. Saya heran kenapa kamu bisa menjawab seperti itu!"

Kamu merasa malu sekali di hadapan teman-teman dan guru, yang merupakan salah seorang tokoh penting dalam hidup kamu pada saat itu. Keyakinan kamu mulai goyah. Dan benih-benih keraguan mulai tertanam dalam jiwamu.

Bagi banyak orang, inilah awal terbentuknya citra negatif diri. Sejak saat itu, kamu merasa belajar merupakan tugas yang sangat berat. Hingga pada akhirnya kamu mulai mengurangi resiko sedikit demi sedikit.

Pada tahun 1982, Jack Canfield menemukan bahwa setiap anak rata-rata menerima 460 komentar negatif atau kritik dan hanya 75 komentar positif atau dukungan. Komentar negatif yang kontinyu bisa menjadi sesuatu yang berbahaya.

Anak Hebat, carilah lingkungan yang benar-benar mendukung proses belajar kamu. Bergaullah dengan orang-orang yang selalu menjaga pikiran dan perasaan positif. Setiap orang punya potensi untuk sukses. Hindarilah faktor-faktor individu dan lingkungan yang akan menghambat proses belajar dan pembentukan jati diri kamu yang sesungguhnya.

Motivator Indonesia, Imam Munadi, mengatakan, "We become what we think about". Oleh karena itu, selalu jaga pikiran positif. Jaga selalu semangat untuk meraih kesuksesan. Insya Allah, itulah yang akan terjadi pada diri kamu.

Salam Sejuta Motivasi!

No comments:

Post a Comment