Masa-masa menjelang menghadapi ujian nasional kian dekat. Semua siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua sama-sama sibuk mengencangkan sabuk pengaman dan mengatur strategi agar anak-anaknya lulus ujian nasional. Termasuk saya ketika beberapa tahun yang lalu (2008).
Pada artikel kali ini saya mau membagikan sedikit pengalaman pribadi saya dalam menyusun strategi menghadapi ujian nasional. Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi inspirasi bagi adik-adik di seluruh nusantara agar dapat sukses menghadapi ujian nasional seperti saya.
Barangkali tidak ada yang istimewa dari pengalaman yang saya lakukan ketika dahulu masa-masa menghadapi ujian nasional. Seperti halnya yang dilakukan oleh teman-teman yang lain, saya mengikuti tryout ujian nasional, sering-sering mengasah kemampuan dengan memperbanyak mengerjakan latihan-latihan soal ujian nasional dari buku yang saya beli di toko buku, mencari kisi-kisi ujian nasional dari berbagai sumber, dan lain sebagainya.
Tapi ada beberapa hal tambahan yang saya lakukan selain yang saya sebutkan di atas. Barangkali inilah yang tidak biasa. Mau tahu??? Berikut ini rahasianya saya bisa lulus ujian nasional dengan nilai terbaik. (saya betul-betul tidak menyangka akan mendapatkan nilai terbaik diantara teman-teman loh... ciusss!)
Rahasianya adalah kekuatan doa yang terus menerus dan menjaga pikiran positif. Sebelum dan selama mengikuti ujian nasional saya terus memperbanyak doa kepada Tuhan agar dimudahkan dan dilancarkan dalam mengerjakan soal-soal ujian nasional.
Cara saya menjaga pikiran positif adalah dengan meyakinkan diri bahwa saya mampu dan bisa meraih ujian nasional dengan nilai terbaik. Bahkan pikiran positif ini saya tuliskan dengan huruf besar-besar pada kertas lalu saya menempelkannya pada galon air minum “LULUS UN DENGAN NILAI TERBAIK”. Setiap saya mau mengambil air untuk minum pasti saya lihat dan baca terlebih dahulu tulisan itu kemudian mengucapkan bismillah.
Saya yakin betul, air --meskipun dalam teori biologi dimasukkan dalam ketegori benda abiotik (tidak hidup)—dapat membaca, mendengar, dan merespon lingkungan sekitarnya. Kalo adik-adik tidak percaya coba adik-adik baca bukunya Dr. Masaru Emoto tentang The Power of Water. Tahajud dan puasa senin-kamis juga saya jalani dengan lebih rajin dan konsisten.
Dan hasilnya benar-benar diluar dugaan. Pada saat acara pembagian kelulusan, saya mengira hanya akan menempati urutan ketiga teratas. Ternyata salah! Nilai ujian nasional sayalah yang paling tinggi diantara teman-teman. Alhamdulillah.....
Masih teringat dalam benak saya ketika melihat surat kelulusan tersebut. Saya langsung melakukan sujud syukur di tengah-tengah lapangan sekolah. Pandangan heran dari orang-orang sekitar tidak saya pedulikan. Yang saya pedulikan hanyalah mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT atas karunia yang sangat besar ini. Saya baru bangun dari sujud ketika di belakang saya ada teman yang menyiramkan air karena saking girangnya. Haha!
Nah, semoga pengalaman saya ini bisa menjadi inspirasi untuk adik-adikku. Kalau saya bisa, kamu juga pasti lebih bisa!
Salam Sejuta Motivasi
Habib Abdurrahman Hanafi
AHa Self Inspiration Center
No comments:
Post a Comment