Setiap orang memiliki paradigma yang berbeda mengenai kesuksesan. Memang tidak ada standar yang baku dalam menentukan kriteria kesuksesan. Namun secara sederhana, sukses bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan terhadap tercapainya sesuatu yang telah ditargetkan.
Sukses merupakan dambaan setiap orang termasuk didalamnya adalah sukses dalam berkarir. Banyak yang mengatakan, jangan terlalu menunjukkan emosi dalam hal profesionalisme. Tetapi, Anne Kreamer, seorang eksekutif Nickelodeon dan penulis buku 'It’s Always Personal', tidak setuju dengan itu. Menurut Anne, menutupi reaksi emosi akan mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebaliknya, dengan menunjukan emosi dalam pekerjaan dapat membantu Anda lebih unggul dari yang lain.
Ketahui bagaimana menunjukkan emosi dengan cara yang tepat. Nah Anak Hebat, menurut Anne, empat trik berikut bisa mengubah kondisi emosi jadi sebuah kesempatan untuk meningkatkan karier.
1. Saat merasa marah
Sukses merupakan dambaan setiap orang termasuk didalamnya adalah sukses dalam berkarir. Banyak yang mengatakan, jangan terlalu menunjukkan emosi dalam hal profesionalisme. Tetapi, Anne Kreamer, seorang eksekutif Nickelodeon dan penulis buku 'It’s Always Personal', tidak setuju dengan itu. Menurut Anne, menutupi reaksi emosi akan mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebaliknya, dengan menunjukan emosi dalam pekerjaan dapat membantu Anda lebih unggul dari yang lain.
Ketahui bagaimana menunjukkan emosi dengan cara yang tepat. Nah Anak Hebat, menurut Anne, empat trik berikut bisa mengubah kondisi emosi jadi sebuah kesempatan untuk meningkatkan karier.
1. Saat merasa marah
Libatkan diri dalam memecahkan masalah bersama. Dengan membiarkan emosi mengalir, bisa jadi cara untuk memunculkan banyak pilihan solusi. Nantinya bisa diputuskan mana yang terbaik. Menurut Anne, jika memang sedang berada di puncak amarah, lebih baik jadwalkan pertemuan individu, bukan dalam rapat besar.
"Waktu yang spesifik dan ruang pribadi terkadang sangat penting untuk mengatur batas emosi sehingga Anda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai dan menjaga hubungan profesional yang konstruktif," kata Anne, seperti dikutip dari Reader Digest Magazine.
2. Saat merasa gugup
Perasaan gugup bisa datang kapan saja, tetapi jangan mengatasinya dengan menyendiri. Justru manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan membuat perencanaan dan berhentilah menunda-nunda pekerjaan.
Biasanya perasaan gugup muncul saat pekerjaan yang diberikan tidak jelas atau berlebihan. Identifikasi rasa gugup dan lakukan hal yang spesifik. Mintalah secara detail pada atasan terkait pekerjaan yang diberikan dan delegasikan beberapa pekerjaan jika memang Anda tak sanggup menyelesaikannya.
3. Saat merasa bahagia
Manfaatkan perasaan bahagia Anda untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Itu karena saat perasaan dalam keadaan baik, aktivitas otak akan lebih tinggi.
"Waktu yang spesifik dan ruang pribadi terkadang sangat penting untuk mengatur batas emosi sehingga Anda memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai dan menjaga hubungan profesional yang konstruktif," kata Anne, seperti dikutip dari Reader Digest Magazine.
2. Saat merasa gugup
Perasaan gugup bisa datang kapan saja, tetapi jangan mengatasinya dengan menyendiri. Justru manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan membuat perencanaan dan berhentilah menunda-nunda pekerjaan.
Biasanya perasaan gugup muncul saat pekerjaan yang diberikan tidak jelas atau berlebihan. Identifikasi rasa gugup dan lakukan hal yang spesifik. Mintalah secara detail pada atasan terkait pekerjaan yang diberikan dan delegasikan beberapa pekerjaan jika memang Anda tak sanggup menyelesaikannya.
3. Saat merasa bahagia
Manfaatkan perasaan bahagia Anda untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Itu karena saat perasaan dalam keadaan baik, aktivitas otak akan lebih tinggi.
“Fokus pikiran akan makin tajam, level dopamin yang membuat ketenangan juga akan meningkat, sehingga membuat Anda akan memiliki banyak perspektif dalam memandang suatu masalah," kata Anne.
4. Saat ingin menangis
Menangis karena pekerjaan sebenarnya bukan pertanda kelemahan. Bukan juga menunjukan kalau Anda tidak merasa senang dengan pekerjaan.
“Itu adalah sinyal ada sebuah masalah yang harus segera diatasi. Segera cari tempat yang nyaman jika Anda merasa akan menangis. Lakukan analisis penyebab Anda ingin menangis, jangan biarkan terlalu lama tenggelam dalam emosi," kata Anne.
Nah Anak Hebat, ternyata ada kekuatan yang sangat besar pada diri kita, tetapi kekuatan tersebut tidak serta merta bisa kita manfaatkan sepenuhnya. Pasti kamu pernah melihat ada orang yang bisa mematahkan lempengan baja, bisa menarik sebuah kendaraan truk besar seorang diri, ada yang bisa mengangkat ini itu, bahkan bisa menghipnotis sekian banyak audiens; orang-orang tersebut sebelumnya melatih diri mengatur secara teratur untuk memunculkan ada pada pada dirinya.
Sejatinya kekuatan itu timbul karena kita punya emosi. Jika kita bisa mengelola emosi dengan baik, maka kekuatan fisik maupun non fisik akan muncul dengan sendirinya dan kadang bahkan tanpa kita sadari.
Mungkin kamu pernah melakukannya: memecahkan piring atau bahkan menendang koleksi keramik saat marah.
"Ah...kalau cuma banting piring atau memecahkan keramik sih tidak perlu kekuatan!"
Jangan salah loh, pada keadaan sadar dan tanpa indikasi apapun, tentu kita akan berpikir 100x untuk memecahkan sebuah piring. Untuk apa kita pecahkan, kan piringnya masih bermanfaat? Untuk apa kita tendang koleksi guci keramik kita, kan masih bagus untuk hiasan ruang tamu?
Anak Hebat, Kita pernah mendengar kisah-kisah heroik: ada orang yang bisa melompati sungai yang lebarnya mencapai 6 meter lebih, dan ada orang bisa melompati pagar yang tingginya 4 meter lebih, padahal tidak memakai galah. Hal itu terjadi karena orang tersebut sangat ketakutan, dia harus menyelamatkan dirinya dari ancaman maut. Kalau dipikir pakai logika normal, orang tersebut tidak akan mampu melompati sungai atau pagar selebar dan setinggi itu. Tetapi mengapa ini bisa, hal ini karena adanya kekuatan yang luar biasa yang muncul di saat orang tersebut sangat ketakutan dan sekuat tenaga dia berusaha menghidar dari ancaman yang mengakibatkan ketakutan itu.
Mengorbankan waktu, harta benda bahkan diri kita sendiri di saat kita jatuh cinta, sungguh luar biasa kekuatan yang ditimbulkan oleh perasaan yang satu ini! Kita siap melakukan apa saja di saat kita sedang jatuh cinta demi untuk mendapatkannya. Kekuatan itu akan muncul secara menggebu-gebu dan seakan kita siap dan bisa melakukan apa saja yang dikehendaki olah sesuatu yang kita cintai. Tidak perlu penjelasan yang detail, kita semua pasti setuju jika kita sedang jatuh cinta, apapun akan dilakukan.
Mari kita simpulkan, kekuatan yang ada pada diri kita belum sepenuhnya kita manfaatkan, kita bisa memanfaatkannya dengan baik jika kita mampu mengontrol EMOSI pada diri kita. Emosi yang sangat mempengaruhi tingkah polah kita ada tiga hal. Yaitu MARAH, TAKUT. dan CINTA.
Jika kita bisa mengelola tiga emosi tersebut, bukan tidak mungkin kita akan mencapai kehidupan yang lebih baik dari sekarang. Kita marah dalam hal yang wajar jika kita tidak melakukan pekerjaan dengan baik, kita marah jika kita tidak sukses, kita ketakutan jika kita tertinggal dengan yang lain, kita takut jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan sehingga mendorong kita untuk belajar dengan gigih untuk mencapainya. Cintai apa yang telah kita miliki, cintai apa yang telah kita lakukan, dengan demikian kita akan melakukan dengan iklas untuk menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai sukses.
Jadi marah bukan asal marah, takut bukan bearti pecundang, dan cinta adalah kunci dari kebahagiaan hidup kita.
Semoga bermanfaat...!
Salam luar biasa...!!
4. Saat ingin menangis
Menangis karena pekerjaan sebenarnya bukan pertanda kelemahan. Bukan juga menunjukan kalau Anda tidak merasa senang dengan pekerjaan.
“Itu adalah sinyal ada sebuah masalah yang harus segera diatasi. Segera cari tempat yang nyaman jika Anda merasa akan menangis. Lakukan analisis penyebab Anda ingin menangis, jangan biarkan terlalu lama tenggelam dalam emosi," kata Anne.
Nah Anak Hebat, ternyata ada kekuatan yang sangat besar pada diri kita, tetapi kekuatan tersebut tidak serta merta bisa kita manfaatkan sepenuhnya. Pasti kamu pernah melihat ada orang yang bisa mematahkan lempengan baja, bisa menarik sebuah kendaraan truk besar seorang diri, ada yang bisa mengangkat ini itu, bahkan bisa menghipnotis sekian banyak audiens; orang-orang tersebut sebelumnya melatih diri mengatur secara teratur untuk memunculkan ada pada pada dirinya.
Sejatinya kekuatan itu timbul karena kita punya emosi. Jika kita bisa mengelola emosi dengan baik, maka kekuatan fisik maupun non fisik akan muncul dengan sendirinya dan kadang bahkan tanpa kita sadari.
Mungkin kamu pernah melakukannya: memecahkan piring atau bahkan menendang koleksi keramik saat marah.
"Ah...kalau cuma banting piring atau memecahkan keramik sih tidak perlu kekuatan!"
Jangan salah loh, pada keadaan sadar dan tanpa indikasi apapun, tentu kita akan berpikir 100x untuk memecahkan sebuah piring. Untuk apa kita pecahkan, kan piringnya masih bermanfaat? Untuk apa kita tendang koleksi guci keramik kita, kan masih bagus untuk hiasan ruang tamu?
Anak Hebat, Kita pernah mendengar kisah-kisah heroik: ada orang yang bisa melompati sungai yang lebarnya mencapai 6 meter lebih, dan ada orang bisa melompati pagar yang tingginya 4 meter lebih, padahal tidak memakai galah. Hal itu terjadi karena orang tersebut sangat ketakutan, dia harus menyelamatkan dirinya dari ancaman maut. Kalau dipikir pakai logika normal, orang tersebut tidak akan mampu melompati sungai atau pagar selebar dan setinggi itu. Tetapi mengapa ini bisa, hal ini karena adanya kekuatan yang luar biasa yang muncul di saat orang tersebut sangat ketakutan dan sekuat tenaga dia berusaha menghidar dari ancaman yang mengakibatkan ketakutan itu.
Mengorbankan waktu, harta benda bahkan diri kita sendiri di saat kita jatuh cinta, sungguh luar biasa kekuatan yang ditimbulkan oleh perasaan yang satu ini! Kita siap melakukan apa saja di saat kita sedang jatuh cinta demi untuk mendapatkannya. Kekuatan itu akan muncul secara menggebu-gebu dan seakan kita siap dan bisa melakukan apa saja yang dikehendaki olah sesuatu yang kita cintai. Tidak perlu penjelasan yang detail, kita semua pasti setuju jika kita sedang jatuh cinta, apapun akan dilakukan.
Mari kita simpulkan, kekuatan yang ada pada diri kita belum sepenuhnya kita manfaatkan, kita bisa memanfaatkannya dengan baik jika kita mampu mengontrol EMOSI pada diri kita. Emosi yang sangat mempengaruhi tingkah polah kita ada tiga hal. Yaitu MARAH, TAKUT. dan CINTA.
Jika kita bisa mengelola tiga emosi tersebut, bukan tidak mungkin kita akan mencapai kehidupan yang lebih baik dari sekarang. Kita marah dalam hal yang wajar jika kita tidak melakukan pekerjaan dengan baik, kita marah jika kita tidak sukses, kita ketakutan jika kita tertinggal dengan yang lain, kita takut jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan sehingga mendorong kita untuk belajar dengan gigih untuk mencapainya. Cintai apa yang telah kita miliki, cintai apa yang telah kita lakukan, dengan demikian kita akan melakukan dengan iklas untuk menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai sukses.
Jadi marah bukan asal marah, takut bukan bearti pecundang, dan cinta adalah kunci dari kebahagiaan hidup kita.
Semoga bermanfaat...!
Salam luar biasa...!!
FANTASTIC AHA, AHA, AHA, YYYIIIIIIIHHHAAAAA ^_^
No comments:
Post a Comment