Sudah beberapa hari ini ingin sekali menonton film, niatnya untuk mencari ide inspirasi program karena pekerjaan d kantor menuntut itu. Sempat khawatir apakah 2 film yang sedang banyak dibicarakan orang itu masih diputar atau tidak. Maklum di negeri ini kadang film Indonesia tak bertahan lama, digeser justru oleh film film negara asing.
Kesibukan sana sini yang padat akhirnya menyampaikan saya sabtu siang ini untuk mampir ke bioskop. Dua buah film marathon langsung, dengan waktu yg diatur oleh Allah sangat pas. Pas nyampe bioskop pas film pertama diputar. Pas selesai film pertama, pas film kedua berselang sekitar 10 menit diputar. What a wonderful time! Alhamdulillah..
Keluar dari studio film baik dari film yg pertama maupun film kedua mata saya memerah, berkaca-kaca. Hemmfh hari ini saya serasa "disentil oleh Allah". Orang bilang film 5cm cerita tentang sebuah impian dan kisah persahabatan. Buat saya kok bukan ya.. Orang bilang film Habibie dan Ainun cerita tentang kisah cinta Ainun Habibie yang romantis dan inspiratif bagaimana membangun keluarga, buat saya kok bukan ya..
Ada yang bisa tebak, apa yang ada benak pikiran dan hati saya tentang film ini??
Buat saya kedua film ini menyentil saya tentang sebuah misi hidup yang saya sedang bangun saat ini. Tentang sebuah perjuangan panjang yang saya mulai bangun sejak 4 tahun lalu. Tentang perjalanan saya memberanikan diri memberi arti dan makna hidup yang mungkin berbeda dengan kebanyakan orang.
Ya... saya seakan diingatkan kembali tentang sebuah pertanyaan untuk apa kamu bangun AHa Self Inspiration Center (perusahaan saya). Justru air mata saya berderai bukan saat film 5cm beradegan kisah cinta dalam persahabatan mereka. Bukan pula saat mereka sempat terhenti sesaat sebelum mencapai puncak semeru.
Jantung saya berdegup kencang saat film itu menggambarkan indahnya bumi pertiwi, INDONESIAku. Tentang sebuah janji mereka untuk membangun kebanggaan dan karya untuk Indonesiaku. Tentang ranukumbolo, tentang luar biasanya puncak semeru, diiringi tarian awan. Seolah mereka berteriak, hai Indonesia.. Surga ini sesungguhnya telah dicelupkan di negeri kalian. Tangis saya bercampur aduk saat negeri yang luar biasa indah ini tak melahirkan kebanggaan untuk anak-anak mudanya berkarya sehebat modal "alam" hebat yang dikaruniakan oleh Tuhan.
Jantung saya tergetar dengan kuat. Gengaman tangan saya mengepal kuat. Kaki saya lemas. Air mata saya terisak saat orang lain mungkin tidak sedang terisak. Yakni saat N-250 diterbangkan di hari pertamanya. Saat seorang anak bangsa begitu dihormati di negara lain karena jeniusnya. Tentang sebuah kebanggaan negeri tercinta ini bahwa negerinya ini begitu luar biasa dan memiliki anak-anak bangsa yang luar biasa. Tentang bagaimana orang kagum akan anak bangsa Indonesia. Tentang Pak Habibie yang menuliskan janjinya untuk berjanji bangun ibu pertiwi ini. Tentang Pak Habibie yang terisak saat pesawat kebanggaannya terongok di hangar IPTN. Tentang semangatnya untuk bangun Indonesia-ku bukan karena uang yang ingin ia terima. Tentang isakannya yang kencang saat ia bilang ke Bu Ainun bahwa 17.000 pulau andai saja pesawat ini dikembangkan maka akan tertolong pulau-pulau terpencil, infrastruktur akan tertolong karena industri pesawat ini akan sangat membuat negara kita maju. Semakin aku menangis, aku menangis karena teringat Indonesiaku.. Teringat tentang indahnya pulau-pulau yang sudah kukunjungi. Aku menangis teringat akan-anak anak negeri yang belum terbangun seindah pulau-pulau yang indah dititipkan Tuhan ini.
Hemfh.. Adakah diantara penonton lain yang merasakan apa yang saya rasakan juga? Entahlah kalo sahabat AHa saya menonton apakah mereka akan berada dalam alunan rasa yang sama dengan saya?
Ah..entahlah..
Bulan depan, 22 Februari 2013 tepat 4 tahun ulang tahun Sejuta Motivasi Anak Negeri. Empat tahun karya kami mencoba berkarya, untuk membangun anak anak Indonesia. JawaTengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi kami jelajahi. Ribuan anak-anak di kota sampai pedalaman Indonesia kami datangi. Belasan Anak mencapai pretasi terbaik saat Ujian Nasional. Memecahkan rekor nilai sempurna saat ujian nasional. Puiluhan Anak Yatim Duafa bisa mewujudkan mimpinya kuliah di perguruan tinggi negeri.
Saya cuma punya ilmu sedikit tentang kekuatan motivasi. Kekuatan dorongan, yang mampu melejitkan manusia melahirkan potensi hebatnya. Tentang sebuah keyakinan bahwa anak-anak Indonesia ini dilahirkan punya potensi hebat, namun banyak yang tak menyadarinya.. Film ini seolah ingin bilang ke saya, Dama gimana kalo diantara anak-anak Indonesia itu ada yang sejenius Habibie namun karena tak ada yang mendorong tak ada yang membantu memfasilitasi, maka negeri ini "kehilangan" anak terbaiknya untuk memajukan ibu pertiwi ini?
4 tahun bukan waktu yang pendek. Namun saya kuatkan diri dan tim setiap bulan tak ada waktu yang boleh terlewat dari 1 hari melayani anak-anak Indonesia tanpa dibayar untuk membantu mereka berprestasi. Sempat lelah berbisik, "Dama apa yang kau cari?" . Buat apa kau jalani ini semua? Kadang setan pun berbisik, Bukankah Janji TuhanMu yg slalu jadi penyemangatmu tak juga terwujud sempurna... Kau bilang kalo kita bantu titipannya Allah yang duafa, yatim maka Allah akan bantu semua urusanmu. Lalu syetan pun semakin meneriaki telingamu, mana ada janji Tuhanmu terwujud. Kau punya impian besar umroh tak juga terwujud sampai sekarang?? Kau punya impian besar menikah tak juga ada titik-titik terwujud sampe detik ini? Memang Syetan ini lihai sekali menggoda manusia ya..
Dan kadang ragupun semakin menerpa, saat satu demi satu sahabat saya tak lagi bergabung berbagi untuk anak-anak Indonesia. Mungkin peranan hidup yang berubah. Mungkin orientasi hidup yang bertukar. Mungkin ego yang sedang tak lagi mengizinkan.
Ragu itu kadang hebat bertanya untuk apa Dama? Sampai kapan dama? Sudahlah berhenti saja. Menikmati hidup nyaman, liburan sabtu minggu tak lagi dipusingkan mengurusi anak anak yatim duafa yang butuh beasiswa kuliah. Menikmati waktu bersama kluarga bersenang-senang tanpa terbebani pikiran panti mana lagi yang akan kami bantu bulan ini anak-anaknya?? Panti mana lagi bulan ini yang akan kami bantu agar anak-anaknya mampu menembus SNMPTN dan beasiswa bidik misi. Anak-anak di panti mana lagi yang alat tulisnya kekurangan dan butuh dibantu? Panti mana yang hari ini beras dan sembakonya habis. Atau anak pedalaman mana yang butuh Al-Quran dan buku-buku pelajaran bermutu.
Dan rasanya hari ini semuanya terjawab sudah.. Saat ragu saya menerjang, maka Allah pun dengan segera "menyentil". Memperbaiki semangat yang mulai menipis. Menyegarkan lelah yg mulai menyerang. Apa yang kujalani sekarang, tentang Aha Self Inspiration Center.. Perusahaanku dibidang provider training untuk anak dan remaja. Bukan tentang uang lagi yang kucari.. Bukan tentang sekedar omset yang sedang kubangun. Bukan bukan..
Tentang jabatanku sekarang sbagai talent manager di yayasan yang bergerak untuk anak berkebutuhan khusus. Tak mudah memang mengembangkan hal baru. Namun sekali lagi itu juga bukan sekedar gaji dan bonus manager yang tinggi yang aku peroleh.. Bukan bukan..
Ini semua tentang sebuah pengabdian untukNya. Sebuah pengabdian atas bumi pertiwi yang dititipkannya. Tentang misi khalifah, yang seharusnya memakmurkan bumiNya. Memakmurkan orang orang lemah yang dititipkannya. Hati saya sekali lagi berbisik.. Dama, gimana kalo ada anak-anak di Indonesia yang kamu bantu itu sebenarnya anak yang hebat, yang selama ini dia tak sadar Ia secerdas sehebat Habibie, tapi tak percaya diri dan tak tau harus seperti apa memunculkan potensinya menjadi karya brilian untuk negeri ini??? Bagaimana kalo di pedalaman yang kamu akan bantu ada anak-anak yang kalo saja ia kamu ceritakan tentang karya-karya hebat yg dibangun Habibie mereka terdorong hebat seperti Habibie? Membangun Indonesia yang hebat kelak.
Ah... Terimakasih Allah, terimakasih sore ini ingatkan Aku kembali. Tak perlu lagi bersedih saat bahkan perjuangan hanya sendiri. Yang kau perlukan hanyalah "Kaki yang harus siap semakin banyak melangkah. Mata yang semakin lama menatap. Leher yang semakin kuat menatap ke atas. Hati yang semakin keras berkeyakinan. Dan doa yang tak pernah lelah terucap...
Catatan di sebuah sore, terimakasih teman-teman Aha untuk menemani semua cerita perjalanan 4 tahun ini. I love u all.. Anak-Anak Hebat Indonesia, selalu menantimu membantu mereka menjadi hebat sepertimu Kakak-kakak Yang Hebat dan Tulus dalam melayani ibu pertiwi ini.
DamayantiDirektur AHa Self Inspiration Center